MAKALAH
ILMU SOSIAL DASAR
“ MASYARAKAT PERKOTAAN DAN MASYARAKAT PEDESAAN”
Dibuat Oleh :
Ø Alif Gumelar (50416599)
KELAS 1IA08
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar
Dosen : Ibu Sri Hermawati
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah senantiasa memberkati kami dalam menyelesaikan makalah ini, sehingga kami bisa menyelesaikannya tepat pada waktunya.
Kami membuat makalah ini, bertujuan menjelaskanMASYARAKAT PERKOTAAN DAN MASYARAKAT PEDESAAN
Selaku manusia biasa, kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan kekeliruan yang tidak disengaja. Oleh karena itu kami membutuhkan kritik dan saran untuk menyempurnakan pembuatan makalah selanjutnya. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya dibidang pendidikan komputer.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Depok,12 November 2016
Penulis
Alif Gumelar
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak alasan pentingnya membicarakan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan. Selain belum ada kesempatan umum tentang keberadaan masyarakat desa sebagai suatu pengertian yang baku,juga kalau dikaitkan dengan pembangunan yang orientasinya banyak dicurahkan kepedesaan, maka pedesaan memiliki arti tersendiri dalam kajian struktur,sosial atau kehidupanya.Dalam keadaan desa yang “sebenarnya”, desa masih dianggap sebagai standard an pemelihara system kehidupan bermasyarakat dan kebudayaan asli seperti tolong menolong, keguyuban, persaudaraan, gotong-royong, kesenian, kepribadian dalam berpakaian, adat-istiadat ,kehidupan moral-susila,dan lain-lain.
Orang kota membayangkan bahwa desa ini merupakan tempat orang bergaul dengan rukun, tenang, selaras, dan akur. Akan tetapi justru dengan berdekatan, mudah terjadi konflik atau persaingan yang bersumber dari peristiwa kehidupan sehari-hari, hal tanah, gengsi, perkawinan, perbedaan antara kaum muda dan tua serta antara pria dan wanita. Bayangan bahwa desa tempat ketentraman pada konstelasi tertentu ada benarnya, akan tetapi yang nampak justru bekerja keraslah yang merupakan syarat pokok agar dapat hidup di desa.
Demikian pula dalam konteks pembangunan desa (pertanian),semula orang beranggapan bahwa masyarakat pertanian mangalami involusi (kemunduran) pertanian yang berjalan dalam proses kemiskinan dan apapun teknologi dan kelembagaan modern yang masuk ke pedesaan akan sia-sia.Pernyataan-pernyataan sumbang inilah yang ingin kami bahas dalam makalah yang ringkas dan singkat ini,yang mana adanya kontroversi kesan atau pendapat ini mungkin lebih tepat apabila dihubungkan dengan berbagai gejala sosial seperti konsep-konsep perubahan sosial atau kebudayaan.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengertian dari masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan, ciri-ciri masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan pengertian urbanisasi serta permasalahan pada masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat ditentukan rumusan masalah seperti dibawah ini.
Masyarakat Perkotaan :
- Pengertian Masyarakat.
- Pengertian Masyarakat perkotaan, serta ciri-ciri masyarakat kota.
- Perbedaan Desa dengan Kota.
- Hubungan Desa dengan Kota.
- Aspek positif dan negatif.
Masyarakat Pedesaan :
- Pengertian pedesaan, serta ciri-ciri masyarakat desa.
- Hakikat dan sifat masyarakat pedesaan.
- Kegiatan pada masyarakat pedesaan.
- Sistem nilai dan budaya petani Indonesia
Urbanisasi :
- Pengertian urbanisasi, serta tanda-tanda urbanisasi.
- Sebab-sebab terjadinya urbanisasi
- Akibat urbanisasi.
- Usaha menanggulangi urbanisasi.
D. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah menggunakan metode pustaka yaitu penulis menggunakan media pustaka dalam penyusunan makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. MASYARAKAT PERKOTAAN
- Pengertian Masyarakat.
Masyarakat merupakan suatu kalangan yang hidup bersama, hidup berdampingan, dan saling terikat dan mampu mempengaruhi satu sama lain untuk meningkatkan taraf hidup, mensejahterakan kalangannya dan menjaga serta melindungi satu sama lain. Dari keterkaitan dan aspek mempengaruhi satu sama lain melahirkan suatu budaya – budaya yang mengakar dan menjadi kebiasaan bahkan pedoman hidup mereka.
Diatas merupakan pengertian dari masyarakat menurut pandangan pribadi saya. Nah, berikut dibawah ini pengertian masyarakat menurut beberapa ahli sosiologi dunia;
1. Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
2. Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
3. Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
4. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.
Tipe masyarakat itu terbagi menjadi dua, yakni masyarakat pedesaan dan perkotaan. Disini saya akan menjelaskan sedikit lebih detail tentang hal tersebut.
2. Pengertian masyarakat perkotaan
Secara etimologis “kota” dalam bahasa lain yang agak tepat dengan pengertian ini, seperti dalam bahasa Cina, kota artinya dinding dan dalam bahasa Belanda kuno, tuiin bisa berarti pagar. Jadi dengan demikian kota adalah batas.
Kota adalah suatu ciptaan peradaban budaya umat manusia. Kota sebagai hasil dari peradaban yang lahir dari pedesaan, tetapi kota berbeda dengan pedesaan.
Masyarakat kota adalah suatu kelompok teritorial di mana penduduknya menyelenggarakan kegiatan-kegiatan hidup sepenuhnya, dan juga merupakan suatu kelompok terorganisasi yang tinggal secara kompak di wilayah tertentu dan memiliki derajat interkomuniti yang tinggi. Masyarakat perkotaan sering disebut urban community.
Ciri-ciri masyarakat Perkotaan
Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat perkotaan, yaitu :
- Kehidupan keagamaannya berkurang, kadangkala tidak terlalu dipikirkan karena memang kehidupan yang cenderung kearah keduniaan saja.
- Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus berdantung pada orang lain (Individualisme).
- Pembagian kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
- Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota.
- Perubahan-perubahan tampak nyata dikota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.
3. Perbedaan desa dengan kota
· Kota memiliki penduduk yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan desa.
· Lingkungan hidup di pedesaan sangat jauh berbeda dengan diperkotaan.Lingkungan pedesaan terasa lebih dekat dengan alam bebas,udaranya bersih,sinar matahari cukup dan lain sebagainya.Sedangkan dilingkungan perkotaan yang sebagian besar dilapisi beton dan aspal,bangunan-bangunan menjulang tinggi dan pemukiman yang padat.
· Kegiatan utama penduduk desa berada di sector ekonomi primer yaitu bidang agraris(pertanian)
· Corak kehidupan social di desa dapat dikatakan masih homogen(satu jenis), sebaliknya dikota sangat heterogen(beraneka ragam) karena disana saling bertemu berbagai suku bangsa,agama,kelompok dan masing-masing memiliki kepentingan yang berlainan.
· Sistem statifikasi di kota jauh lebih kompleks daripada di desa.
· Mobilitas (kemampuan bergerak) social di kota jauh lebih besar daripada di desa.
· Interaksi social misalnya : Bila terjadi pertentangan,di usahakan untuk dirukunkan, karena memang prinsip kerukunan inilah yang menjiiwai hubungan sosial pada masyarakat pedesaan.
· Jumlah angkatan kerja yang tidak mempunyai pekerjaan tetap di pedesaan jauh lebih besar daripada di perkotaan.
4. HUBUNGAN DESA DENGAN KOTA
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar di antara keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena di antara mereka saling membutuhkan.
Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan
seperti beras, sayur-mayur, daging dan ikan.Desa juga merupakan sumber tenaga
kasar bagi jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota, misalnya saja buruh bangunan dalam proyek-proyek perumahan, proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja-pekerja musiman. Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan di bidang pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia.
Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang
desa seperti bahan-bahan pakaian, alat dan obat-obatan pembasmi hama pertanian, minyak tanah, obat-obatan untuk memelihara kesehatan dan alat transportasi. Kota juga menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidang-bidang jasa yang dibutuhkan oleh orang desa tetapi tidak dapat dilakukannya sendiri, misalnya saja tenaga-tenaga di bidang medis atau kesehatan, montir-montir, elektronika dan alat transportasi serta tenaga yang mampu memberikan bimbingan dalam upaya peningkatan hasil budi daya pertanian, peternakan ataupun perikanan darat.
5. Aspek positif dan negatif
Aspek positif :
- Adanya peran saling melengkapi antara desa dan kota.
- Kota dan desa adalah saling membutuhkan.
- Kemajuan desa dapat memacu kemajuan kota begitu sebaliknya.
- Perubahan Tata Nilai dan Sikap.
- Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
- Tingkat Kehidupan yang lebih Baik.
Aspek Negatif :
- Desa biasanya lebih direndahkan dari kota.
- Masyarakat kota biasanya tidak bisa menghargai adat yang ada di desa.
- Kesenjangan sosial yang jauh antar masyarakat kota dan desa dapat menyebabkan perpecahan.
- Aparatur kota harus dapat menangani berbagai masalah yang timbul di kota.
- Kelancaran dalam pelaksanaan pembangunan dan pengaturan tata kota harus dikerjakan dengan cepat dan tepat , agar tidak disusul dengan masalah lainnya.
- Masalah keamanan kota harus dapat ditangani dengan baik sebab kalau tidak , maka kegelisahan penduduk akan menimbulkan masalah baru.
B. MASYARAKAT PEDESAAN
- Pengertian desa/pedesaan
Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat dengan pemerintahan tersendiri, desa merupakan perwujudan atau kesatuan goegrafi ,sosial, ekonomi, politik dan kultur yang terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain. Suatu pedesaan masih sulit umtuk berkembang, bukannya mereka tidak mau berkembang tapi suatu hal yang baru terkadang bertentangan dengan apa yang leluhur hereka ajarkan karena itu masyarakat pedasaan sangat tertutup dengan hal-hal yang baru karena mereka masih memegang teguh adat-adat yang leluhur mereka ajarkan.
Di desa fasilitas seperti rumah sakit, sekolah, apotik atau prasarana dalam hal pendidikan dan kesehatan maupun teknologi tidak terjangkau, mereka masih mengandalkan dukun atau paranormal dalam hal kesehatan mungkin hanya puskesmas yang ada di desa tapi itupun belum tentu ada di setiap daerah. Maupun pendidikan masih kurangnya sarana pendidikan didesa didalam sutu kecamatan terkadang hanya satu atau dua sekolahan saja, karena susahnya bantuan masuk dari pemerintah untuk membangun sekolah-sekolah di daerah desa dan terkadang jarang guru yang mau mengajar di daerah pedesaan.
Ciri-ciri masyarakat pedesaan
Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat pedesaan yaitu :
- Kehidupan didesa masyarakatnya masih memegang teguh keagamaan atau adat dari leluhur mereka.
- Warga pedesaan lebih condong saling tolong-menolong tidak hidup individualisme
- Warga pedesaan mayoritas memiliki pekerjaan sebagai petani.
- Fasilitas-fasilitas masih sulit ditemukan dipedesaan
- Warganya masih sulit untuk menerima hal baru atau mereka tertutup dengan hal-hal yang baru.
2. Hakikat dan sifat Masyarakat Pedesaan
Masyarakat desa dinilai oleh orang kota sebagai masyarakat damai, masyarakat yang sebagian tidak mementingkan masalah politik mereka hanya mementingkan gimana menikmati hidup dengan kedamaian dengan ekonomi yang sederhana, untuk mereka itu cukup dibanding dengan harus mengatur atau memegang sebuah jabatan. Dan masyarakat pedesaan ini memiliki sifat yang kerja keras untuk mendapatkan hasil yang terbaik sesuai dengan kemampauan mereka, hidup dengan ekonomi yang serba kecukupan bukan berarti mereka bodoh atau malas, buktinya memang ada seorang pejabat yang mengerti akan mengelola padi untuk mendapatkan beras terbaik ? anda pasti bisa menjawab itu, kecuali pejabat itu anak dari petani. Masyarakat pedesaan ini memiliki unsur yang tidak dimiliki masyarakat perkotaan yaitu hidup dengan bergotong royong, justru masyarakat perkotaan ini sangat bergantung dengan masyarakat pedesaan karena merekalah yang memproduksi beras, apa jadinya biala didunia ini memiliki pemerintahan yang mayoritas masyarakatnya adalah orang kaya. Fungsi masyarakat pedesaan ini yaitu mereka menjadi lumbung bahan mentah dan tenaga kerja.
Masyarakat pedesaan mempunyai sifat yang kaku tapi sangatlah ramah. Biasanya adat dan kepercayaan masyarakat sekitar yang membuat masyarakat pedesaan masih kaku, tetapi asalkan tidak melanggar hukum adat dan kepercayaan maka masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang ramah.
Pada hakikatnya masyarakat pedesaan adalah masyarakat pendukung seperti sebagai petani yang menyiapkan bahan pangan, sebagai PRT atau pekerjaan yang biasanya hanya bersifat pendukung tapi terlepas dari itu masyarakat pedesaan banyak juga yang sudah berpikir maju dan keluar dari hakikat itu.
3. Kegiatan pada Masyarakat Pedesaan
Ø bertani
Ø membangun rumah dan tempat peribadatan
Ø berkebun
Ø acara-acara kebudayaan
Ø membersihkan lingkungan bersama
Ø ronda untuk menjaga keamanan
Ø bahu-membahu dalam pembangunan desa
- Sistem Nilai dan Budaya Petani Indonesia
- Para petani di Indonesia terutama di pulau jawa pada dasarnya menganggap bahwa hidupnya itu sebagai sesuatu hal yang buruk, penuh dosa, kesengsaraan. Tetapi itu tidak berarti bahwa ia harus menghindari hidup yang nyata dan menghindarkan diri dengan bersembunnyi di dalam kebatinan atau dengan bertapa, bahkan sebaliknya wajib menyadari keburukan hidup itu dengan jelas berlaku prihatin dan kemudian sebaik-baiknya dengan penuh usaha atau ikhtiar.
- Mereka beranggapan bahwa orang bekerja itu untuk hidup, dan kadang-kadnag untuk mencapai kedudukannya.
- Mereka berorientasi pada masa ini (sekarang), kurang memperdulikan masa depan, mereka kurang mampu untuk itu. Bahkan kadang-kadang ia rindu masa lampau mengenang kekayaan masa lampau menanti datangnya kembali sang ratu adil yang membawa kekayaan bagi mereka).
- Mereka menganggap alam tidak menakutkan bila ada bencana alam atau bencana lain itu hanya merupakan sesuatu yang harus wajib diterima kurang adanya agar peristiwa-peristiwa macam itu tidak berulang kembali. Mereka cukup saja menyesuaikan diri dengan alam, kurang adanya usaha untuk menguasainya.
- Dan untuk menghadapi alam mereka cukup dengan hidup bergotong-royong, mereka sadar bahwa dalam hidup itu tergantung kepada sesamanya.
C. URBANISASI
- Pengertian Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.
Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. Perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni migrasi penduduk dan mobilitas penduduk. Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota, sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap.
Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.
Pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa atau faktor pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk yang menarik perhatian atau faktor penarik. Di bawah ini adalah beberapa atau sebagian contoh yang pada dasarnya dapat menggerakkan seseorang untuk melakukan urbanisasi perpindahan dari pedesaaan ke perkotaan.
Tanda-tanda urbanisasi :
- Terjadinya arus perpindahan penduduk dari desa ke kota
- Bertambah besarnya jumlah tenaga kerja non agraria di sektor sekunder (industri) dan sektor tersier (jasa)
- Tumbuhnya pemukiman menjadi kota
- Meluasnya pengaruh kota di daerah pedesaan mengenai segi ekonomi sosial, kebudayaan dan psikologis.
- Sebab-sebab terjadinya Urbanisasi
Sebab-sebab terjadinya urbanisasi karena adanya beberapa faktor, diantaranya yaitu faktor penarik terjadinya urbanisasi, faktor pendorong terjadinya urbanisasi dan keuntungan urbanisasi.
A. Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi
• Kehidupan kota yang lebih modern dan mewah
• Sarana dan prasarana kota yang lebih lengkap
• Banyak lapangan pekerjaan di kota
• Di kota banyak perempuan cantik dan laki-laki ganteng
• Pengaruh buruk sinetron Indonesia
• Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi jauh lebih baik dan berkualitas
B. Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi
• Lahan pertanian yang semakin sempit
• Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
• Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
• Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
• Diusir dari desa asal
• Memiliki impian kuat menjadi orang kaya
• Kehidupan kota yang lebih modern dan mewah
• Sarana dan prasarana kota yang lebih lengkap
• Banyak lapangan pekerjaan di kota
• Di kota banyak perempuan cantik dan laki-laki ganteng
• Pengaruh buruk sinetron Indonesia
• Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi jauh lebih baik dan berkualitas
B. Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi
• Lahan pertanian yang semakin sempit
• Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
• Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
• Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
• Diusir dari desa asal
• Memiliki impian kuat menjadi orang kaya
3. Akibat-akibat Urbanisasi
Dampak positif urbanisasi bagi desa (daerah asal) sebagai berikut.
- Meningkatnya kesejahteraan penduduk melalui kiriman uang dan hasil pekerjaan di kota.
- Mendorong pembangunan desa karena penduduk telah mengetahui kemajuan dikota.
- Bagi desa yang padat penduduknya, urbanisasi dapat mengurangi jumlah penduduk.
- Mengurangi jumlah pengangguran di pedesaan.
Adapun dampak negatif urbanisasibagi desa sebagai berikut:
- Desa kekurangan tenaga kerja untuk mengolah pertanian.
- Perilaku yang tidak sesuai dengan norma setempat sering ditularkan dan kehidupan kota.
- Desa banyak kehilangan penduduk yang berkualitas.
Dampak positif urbanisasi bagi kota sebagai berikut.
- Kota dapat memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja.
- Semakin banyaknya sumber daya manusia yang berkualitas.
Dampak negatif urbanisasi bagi kota sebagai berikut.
- Timbulnya pengangguran.
- Munculnya tunawisma dan gubuk-gubuk liar di tengah-tengah kota.
- Meningkatnya kemacetan lalu lintas.
- Meningkatnya kejahatan, pelacuran, perjudian, dan bentuk masalah sosial lainnya.
4. Usaha menanggulangi
- Melaksanakan pembangunan secara desentralisasi, yaitu pembangunan yang merata atau menyebar berpusat pada daerah-daerah.
- Masing-masing daerah akan mengembangkan daerah sekitarnya.
- Mengadakan modernisasi desa dengan program pembangunan.
- Memperbanyak fasilitas yang dibutuhkan oleh masyarakat pedesaan, seperti fasilitas kesehatan, sekolah, tempat hiburan, dan transportasi.
- Mengendalikan pertumbuhan penduduk di pedesaan melalui program keluarga berencana.
- Meningkatkan perekonomian rakyat pedesaan, antara lain membangun irigasi, menggiatkan koperasi unit desa.
- Meningkatkan keamanan di pedesaan dengan lehih mengaktifkan sistem keamanan lingkungan atau siskamling.
Permasalahan apa saja yang biasanya terjadi pada masyarakat perkotaan dan pedesaan...?
Permasalahan yang terjadi pada perkotaan :
1. Masalah Kemacetan.
Masalah kemacetan ini adalah sebuah masalah besar yang dialami berbagai kota besar di dunia tidak hanya di Indonesia yaitu di Jakarta. Banyakanya jumlah kendaraan pribadi menjadi penyebab utama kemacetan di kota-kota besar. selain itu juga faktor kurang tertibnya pengendara menambah parah kemacetan dan kurangnya minat masyarakat terhada transportasi umum yang telah disediakan yang menjadi masalah utama kurangnya minat masyarakat terhadap transportasi umum adalah kenyamanan. Banyak yang menganggap bahwa transportasi umum tidak aman dan juga tidak nyaman. ini juga karena faktor pemerintah yang seolah cuek dengan masalah transportasi.
2. Kemiskinan
Status kota yang dapat diartikan sebagai wilayah yang laju ekonominya sudah berkembang dengan cepat, namun bukan menjadi jaminan bahwa masyarakat yang tinggal disana adalah masyarakat yang memiliki kemampuan ekonomi rendah. Masalah ini bisa terjadi karena lapangan kerja yang terbatas sudah tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang tinggal disana.
3. Emosi
Entah mengapa masyarakat kota terutama remajanya banyak dari mereka yang tempramental dan mudah di provokasi. itu juga menyebabkan banyaknya kasus Tawuran antar pelajar ataupun kelompok masyarakat yang belakangan ini sangat sering terjadi dan sudah memakan banyak korban.
4. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk juga menjadi sebuah pekerjaan rumah bagi setiap pemimpin daerah tersebut. kepadatan penduduk bisa disebabkan karena tingkat kelahiran yang tinggi dan juga. arus Urbanisasi yang sangat tinggi. banyak dari masyarakat di desa yang menganggap bahwa dengan mereka pergi kekota mereka akan mendapatkan pekerjaan. namun kenyataanya? mereka harus bersusah payah mencari uang hanya untuk makan dan kotapun semakin sesak. permasalahan ini juga cukup sulit di selesaikan karena persepsi yang sudah melekat di masyarak di desa bahwa mencari kerja di kota mudah.
5. Gaya Hidup
Masyarakat perkotaan cenderung memiliki gaya hidup yang glamour dan menengah keatas. Ini bisa terjadi karena tuntuan hidup yang ada diperkotaan menuntut mereka bergaya hidup glamour. Tetapi tidak semua masyarakat kota yang memiliki penghasilan tinggi. ini juga yang membuat tingkat kriminal di perkotaan tinggi karena kesenjangan sosial yang terlampau jauh
Permasalahan yang terjadi pada pedesaan :
1. Ekonomi
Masalah Ekonomi adalah salah satu Masalah Terbesar yang terjadi di pedesaan. Laju Ekonomi yang tergolong lambat karena lapangan kerja di sektor Formal yang sangat sulit. Banyak dari mereka yang hanya bekerja sebagai petani, nelayan ataupun sebagai peternak dan tidak sedikit pula dari mereka yang menganggur. Tentu ini juga menjadi masalah yang harus diperhatikan oleh pemerintah karena wilayah negara tersebut tidak hanya sebatas daerah Perkotaan. tetapi juga ada daerah Pedesaan yang justru membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah.
2. Pendidikan
Kualitas Pendidikian di pedesaan menajadi masalah yang sangat penting. karena kualitas pendidikan masih di bawah kualitas pendidikan di perkotaan. Ini karena sarana pendidikana yang kurang dan juga tenaga pengajar yang kurang juga menjadi sebab kurang bagusnya pendidikan di pedesaan. Dan ini juga menyebabkan kurang terserapnya Tenaga kerja masyarakat pedesaan untuk lapangan pekerjaan yang formal.
3. Sarana dan Prasarana
Ini adalah Masalah yang paling utama di pedesaan. minimnya sarana dan prasaran sudah memunculkan banyak masalah besar lainya. Sarana dan prasarana seperti jalan yang memadai, sekolah, fasilitas kesehatan dan ada juga fasilitas listrik yang masih belum bisa diikmati masyarakat pedesaan.
Namun dari semua kekurangan yang dimiliki pedesaan masih banyak sisi positif yang dimiliki masyarakat pedesaan, seperti hubungan kekeluargaan antar masyarakat. Masyarakat pedesan cenderung lebih taat kepada agama, mereka juga masih memegang teguh adat istiadat yang ada di daerah mereka masing-masing. Mereka juga lebih kreatif dalam memanfaatkan sumberdaya yang ada di sekitar mereka dengan cara yang wajar dan Merek juga sangat ramah kepada pendatang yang berkunjug ke wilayah mereka.
Di setiap wilayah yaitu Pedesaan dan Perkotaan memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. namun dengan adanya persepsi dua wilayah, perkotaan dan pedesaan seharusnya bukan menjadi perbedaan prioritas pemerintah untuk menjalankan kewajibanya untuk membangun wilayah negara menjad lebih maju. Begitu juga seluruh masyarakat yang ada diwilayah itu. Mereka seharusnya tidah membeda-bedakan berasal darimanakah orang itu. Karena darimanapun orang tersebut mereka masih bagian dari wilayah tersebut.
APABILA KALIAN TINGGAL DI PEDESAAN, APAKAH KALIAN INGIN PINDAH KE KOTA ...?
Kebetulan saya disini termasuk orang yang urbanisasi. Apabila saya tinggal di suatu pedesaan yang bisa dibilang maju atau berkembang dalam bidang ekonomi, pendidikan dan sarana prasarana saya menolak untuk tinggal di kota dan saya akan tinggal di desa. Karena di suatu pedesaan terutama di daerah saya PURWOREJO-Jawa tengah, selain udaranya yang sejuk juga banyak keindahan alam dan tempat wisata yang masih benar-benar alami.
Tapi pada kenyataannya, sebagian besar pedasaan belum memenuhi kriteria dalam bidang ekonomi, pendidikan dan sarana prasarana. sehingga saya memutuskan pindah ke kota untuk memperdalam ilmu saya dengan penuh harapan suatu saat dapat kembali untuk mengabdikan diri membangun desa.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Masyarakat pedesaan adalah sekelompok orang yang mendiami suatu wilayah dan mempunyai hubungan yang erat serta perasaan yang sama terhadap adat kebiasaan yang ada dan menunjukkan adanya kekeluargaan, seperti gotong royong dan tolong-menolong. Masyarakat pedesaan mencari mata pencaharian dengan cara bertani di sawah atau di ladang, di desa belum mengenal teknologi canggih yang telah ada di zaman modern.
B. SARAN
Masyarakat pedesaan merupakan wilayah yang masih agraris dan lingkungannya yang masih alamiyah, oleh karena itu sebaiknya kealamian lingkungan tersebut harus tetap terjaga sebab lingkungan yang masih alami memiliki udara yang sejuk. Selain itu, masyarakat desa juga memiliki rasa persaudaraan yang erat, sebaiknya penduduk desa selalu menjaga kerukunan bersama.
Masyarakat kota yang modern dengan berbagai alat tekhnologi yang canggih, alangkah baiknya jika memanfaatkan alat-alat tersebut dengan baik tanpa ada penyalahgunaan. Seperti penyalah gunaan pada internet, sehingga banyak terjadi suatu kejadian yang tidak diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment