HUKUM BACAAN QALQALAH
Nama kelompok :
Ø ALIF GUMELAR
Ø FATHIR ANUGRAH
Ø M. BAGUS
Ø RIFQI YUSRINALDI
Ø YOGI ANMARIS
HUKUM BACAAN QALQALAH
Al Qur’an sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. merupakan pedoman hidup bagi umat Islam dan membacanya termasuk ibadah. Dalam membaca Al Qur’an harus baik dan benar. Kita dituntut untuk membaca Al Qur’an dengan baik dan benar. Oleh karena itu, kita harus mengetahui ilmu tajwid (ilmu cara membaca Al Qur’an). Diantara yang akan kita pelajari adalah hukum bacaan Qalqalah dan Ra.
Hukum Bacaan Qalqalah
1. Pengertian
Qalqalah secara harfi/harfiyah (bahasa) artinya getaran, mantul atau membal. Pengertian qalqalah secara istilah ialah memantul/getaran suara ketika membaca kalimat (lafal) yang terdapat huruf berharakat sukun asli (asli mati) atau sukun karena waqaf /diwaqafkan.
Huruf qalqalah ada lima yaitu قَطْبُ جَدٍ ( ق , ط , ب , ج , د )
2. Pembagian dan hukum bacaan qalqalah
Bacaan qalqalah terbagi menjadi dua macam, yaitu;
a. Qalqalah sugra
Disebut bacaan qalqalah sughra apabila salah satu Ba’ (²), Jim (¹), Dal (¾), Tha’ (Ê) dan Qaf (Ø) benar-benar bersukun asli (asli mati) atau bersukun di tengah. Cara membacanya menekan kuat mahraj huruf dari huruf qalqolah yang bersukun tersebut sehingga lafadnya memantul dengan kuat dan jelas.
Contoh :
No | Lafal | Huruf qalqalah | Nama surat, ayat |
1. 2. 3. 4. 5. | | ق ط ب ج د | At Tin : 4 Al Quraisy : 4 Al Kautsar : 3 At Tin : 6 At Tin : 5 |
b. Qalqalah kubra
Disebut bacaan qalqalah Kubra apabila salah satu Ba’ (²), Jim (¹), Dal (¾),Tha’ (Ê) dan Qaf (Ø) dalam keadaan bersukun karena di waqafkan (dihentikan) dan bersukun diakhir kata. Cara membacanya menekan kuat mahraj huruf dari huruf qalqolah yang bersukun tersebut sehingga lafadnya memantul dengan lebih berkumandang dan lebih jelas.
Contoh :
No. | Lafal | Huruf qalqalah | Nama surat, ayat |
1. 2. 3. 4. 5. | | ق ط ب ج د | Al Falaq : 2 Al Buruj : 20 Al Lahab : 2 Al Buruj : 1 Al Lahab : 5 |
Hukum bacaan tafkhim dan tarqiq Ra’
Huruf ra’ ( ر ) dalam ilmu tajwid dibagi menjadi dua, yaitu dibaca tafkhim (tebal) dan tarqiq (tipis). Adapun cara membacanya ada tiga cara, yaitu ra yang hanya dibaca tafkhim, ra yang hanya di baca tarqiq dan ra yang bisa dibaca tafkhim atau tarqiq.
1. Ra Dibaca Tafkhim (tebal) apabila :
a. huruf ra’ berharakat fathah ( رَ ) atau fathah tanwin ( رًا )
Contoh :
Ra’ berharakat fathah ( رَ ) : قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّا
Ra’ berharakat fathah tanwin ( رًا ) : سَيَصْلَى نَارًا ذَاتَ لھب
huruf ra’ berharakat dhummah ( رُ ) atau dhummah tanwin ( رٌ )
Contoh :
Ra’ berharakat dhummah ( رُ ) : يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ
Ra’ berharakat dhummah tanwin ( رٌ ): نَارٌ حَامِيَةٌ
b. huruf ra’ sukun ( رْ ) atau sukun karena waqaf didahului oleh huruf yang berharakat fathah atau dhummah
Contoh :
Ra’ sukun ( رْ ) didahului oleh harakat fathah : فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
Ra’ sukun ( رْ ) didahului oleh harakat dhummah : حَتَّى زُرْ تُمُ الْمَقَابِرَ
c. huruf ra’ sukun ( رْ ) atau sukun karena waqaf didahului oleh huruf sukun sedang sebelumnya lagi adalah huruf yang berharakat fathah atau dhummah
Contoh :
Ra’ ( ر ) disukun karena waqaf didahului oleh sukun dan sebelum
huruf yang disukun berharakat dhummah : إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ
2. Ra Dibaca Tarqiq (tipis) apabila :
a. huruf ra’ berharakat kasrah ( رِ ) atau kasrah tanwin ( رٍ )
Contoh :
Ra’ berharakat kasrah ( رِ ) : إِيلَافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْفِ
Ra’ berharakat kasrah tanwin ( رٍ ) : بِمُسَيْطِرٍ إِلاَّ
b. huruf ra’ berharakat sukun ( رْ ) atau sukun karena waqaf didahului oleh huruf yang berharakat kasrah atau ya’ sukun harfu liin.
Contoh :
Ra’ disukun ( رْ ) karena waqaf didahului oleh ya’ sukun harfu liin
إِنَّ اللهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِ يْرٌ
Ra’ disukun ( رْ ) karena waqaf didahului oleh huruf yang berharakat kasrah,
حَتَّى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ
c. huruf ra’ disukun ( رْ ) karena waqaf, sedang huruf sebelumnya sukun dan kasrah.
Contoh : هَلْ فِي ذَلِكَ قَسَمٌ لِذِي حِجْرٍ
3. Ra boleh dibaca Tafhim atau dibaca Tarqiq (Jawazul wajhain) apabila :
a. Ra sukun didahului oleh huruf berharakat kasrah dan sesudah ra terdapat hurufIsti’la yang berharakat kasrah atau kasrahtain. Huruf-huruf Isti’la adalah خ ص ض غ ط ق ظ
Contoh : مِنْ عِرْ ضِهِ , بِحِرْصٍ
b. Ra sukun didahului oleh huruf yang berharakat kasrah dan sesudah ra terdapat hurufIsti’la yang tidak berharakat kasrah.
Contoh :مِرْ صَا دٌ, فِرْ قَةٌ
artikel mengenai Hukum Bacaan Qalqalah di alifgumelar.blogspot.co.id sangat bermanfaat. terimakasih
ReplyDelete