Sunday, December 25, 2016

PERAN TEKNOLOGI DALAM MENUMBUHKAN KESADARAN MENGENTASKAN KEMISKINAN

PERAN TEKNOLOGI DALAM MENUMBUHKAN KESADARAN MENGENTASKAN KEMISKINAN
MAKALAH INI DIAJUKAN UNTUK TUGAS ILMU SOSIAL DASAR
 



Hasil gambar untuk lambang gunadarma

Disusun oleh :
ALIF GUMELAR (50416599)
KELAS : 1IA08
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
S1 TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS GUNADARMA 
MATA KULIAH: ILMU SOSIAL DASAR




KATA PENGANTAR
                Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia yang tiada henti-hentinya sehingga penulis masih diberi kesempatan untuk dapat menyelesaikan makalah Ilmu Sosial Dasar dengan tema IPTEK dan Kemiskinan yang berjudul “Peran Teknologi dalam Menumbuhkan Kesadaran Mengentaskan Kemiskinan”. Shalawat serta salam senantiasa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta kerabat dan sahabatnya.
            Dalam makalah ini, penulis ingin memaparkan bagaimana peranan teknologi dalam menumbuhkan kesadaran mengentaskan kemiskinan yang ada di Indonesia sampai sekarang ini.
            Makalah ini mungkin masih banyak kekuarangan baik dalam segi penulisan maupun materi. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik atas keterbatasan makalah ini. Semoga tulisan dari makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembacanya.
Akhir kata terima kasih penulis mengucapkan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan berupa dukungan baik secara moril maupun material demi tersusunnya makalah yang bertemakan IPTEK dan Kemiskinan di Indonesia ini.
Depok, Januari 2016
Penulis











DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………………………………………………… 2
Daftar Isi ……………………………………………………………………………………………....…. 3
BAB I
Pendahuluan
1.1          Latar Belakang Masalah ………………………………………………………………………. 5
1.2          Rumusan Masalah ………………………………………………………………………………. 5
1.3          Tujuan Masalah …………………………………………………………………………………. 5
BAB II
Pembahasan
2.1          Pengertian Kemiskinan ………………………………………………………………………. 6
2.2          Pengertian Teknologi …………………………………………………………………………. 8
2.3         Manfaat Teknologi Informasi & Komunikasi dalam Kehidupan Sehari-hari  ......................................................................................................... 8
2.4          Indikator Kemiskinan ………………………………………………………………………… 9
2.5          Penyebab Kemiskinan ……………………………………………………………………….. 10
2.6          Perkembangan Tingkat Kemiskinan di Indonesia ………………………………….. 11
2.7          Tantangan Kemiskinan di Indonesia ……………………………………………….. 12
2.8          Kebijakan dan Program Penuntasan Kemiskinan ……………………………………. 13
2.9          Peran IPTEK Menumbuhkan Kesadaran Mengentaskan Kemiskinan ……… 14
BAB III
Penutup
3.1          Kesimpulan ……………………………………………………………………………………… 16
3.2          Saran ………………………………………………………………………………………………. 16
Daftar Pustaka ………………………………………………………………………………………………. 17
















BAB I
PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang Masalah
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuhan kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Dalam pendidikan, kemiskinan mempengaruhi kemampuan murid untuk belajar secara efektif dalam sebuah lingkungan belajar.
“Dua ibu rumah tangga masing – masing memiliki anggaran Rp 15.000 dan Rp 20.000 untuk berbelanja ke pasar, sementara ada seorang politisi yang mampu membeli buku hingga jutaan rupiah per bulan”. Ini adalah sepenggal kalimat yang saya baca di sebuah berita on-line yang merupakan tema sentral dalam perjuangan bangsa.
Ilmu pengetahuan teknologi dan kemiskinan merupakan permasalahan yang menunjukkan perbedaan. Ilmu dan pengetahuan adalah dua hal berbeda namun memiliki persamaan, yaitu pemahaman. Semua ini tertuju untuk mengembangkan ilmu pengetahuan guna membasmi kemiskinan. Teknologi dalam penerapannya sebagai jalur utama yang dapat menyongsong masa depan cerah. Karena dengan teknologi kehidupan manusia semakin lebih mudah yang mempunyai dampak sosial yang mendunia.
Tingkat kemiskinan terus saja meningkat di tiap tahunnya, pemerintah pun tak membiarkan hal ini terus berlanjut. Berbagai upaya telah dilakukan, namun kesadaran yang dimiliki manusia masih minim. Oleh karena itu lewat Ilmu Pengetahuan Teknologi saya akan memaparkan menumbuhkan kesadaran manusia. Karena peran  Teknologi sangat berpengaruh terhadap hidup manusia, maka sangat besar kesempatan yang saya lakukan.
1.2       Rumusan Masalah
  1. Bagaimana permasalahan kemiskinan yang ada di Indonesia?
  2. Bagaimana manfaat teknologi informasi dan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari?
  3. Bagaimana peran IPTEK menumbuhkan kesadaran mengentaskan kemiskinan?
1.3       Tujuan Masalah
  1. Menjelaskan permasalahan kemiskinan di Indonesia.
  2. Menjelaskan manfaat teknologi informasi dan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
  3. Menjelaskan peran IPTEK menumbuhkan kesadaran mengentaskan kemiskinan.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1       Pengertian Kemiskinan
Kemiskinan sebagai suatu penyakit sosial ekonomi tidak hanya dialami oleh negara-negara yang sedang berkembang, tetapi juga negara-negara maju, seperti Inggris dan Amerika Serikat. Negara Inggris mengalami kemiskinan di penghujung tahun 1700-an pada era kebangkitan revolusi industri yang muncul di Eropa. Pada masa itu kaum miskin di Inggris berasal dari tenaga-tenaga kerja pabrik yang sebelumnya sebagai petani yang mendapatkan upah rendah, sehingga kemampuan daya belinya juga rendah. Mereka umumnya tinggal di permukiman kumuh yang rawan terhadap penyakit sosial lainnya, seperti prostitusi, kriminalitas, pengangguran. Berikut sedikit penjelasan mengenai kemiskinan yang sudah menjadi dilema mengglobal yang sangat sulit dicari cara pemecahan terbaiknya.
Dalam kamus ilmiah populer, kata “Miskin” mengandung arti tidak berharta (harta yang ada tidak mencukupi kebutuhan) atau bokek. Adapun kata “fakir” diartikan sebagai orang yang sangat miskin. Secara Etimologi makna yang terkandung yaitu bahwa kemiskinan sarat dengan masalah konsumsi. Hal ini bermula sejak masa neo-klasik di mana kemiskinan hanya dilihat dari interaksi negatif (ketidakseimbangan) antara pekerja dan upah yang diperoleh.
Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka perkembangan arti definitif dari pada kemiskinan adalah sebuah keniscayaan. Berawal dari sekedar ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar dan memperbaiki keadaan hingga pengertian yang lebih luas yang memasukkan komponen-komponen sosial dan moral. Misal, pendapat yang diutarakan oleh Ali Khomsan bahwa kemiskinan timbul oleh karena minimnya penyediaan lapangan kerja di berbagai sektor, baik sektor industri maupun pembangunan. Senada dengan pendapat di atas adalah bahwasanya kemiskinan ditimbulkan oleh ketidakadilan faktor produksi, atau kemiskinan adalah ketidakberdayaan masyarakat terhadap sistem yang diterapkan oleh pemerintah sehingga mereka berada pada posisi yang sangat lemah dan tereksploitasi. Arti definitif ini lebih dikenal dengan kemiskinan struktural.
Deskripsi lain, arti definitif kemiskinan yang mulai bergeser misal pada awal tahun 1990-an definisi kemiskinan tidak hanya berdasarkan tingkat pendapatan, tapi juga mencakup ketidakmampuan di bidang kesehatan, pendidikan dan perumahan. Di penghujung abad 20-an telah muncul arti definitif terbaru, yaitu bahwa kemiskinan juga mencakup kerentanan, ketidakberdayaan dan ketidakmampuan untuk menyampaikan aspirasi.
Kesadaran adalah sadar akan perbuatan. Sadar artinya merasa, tau atau ingat (kepada keadaan yang sebenarnya), keadaan ingat akan dirinya, ingat kembali. Kesadaran merupakan suatu yang dimiliki oleh manusia dan tidak ada pada ciptaan Tuhan yang lain. Kesadaran yang dimiliki oleh manusia merupakan bentuk unik dimana ia dapat menempatkan diri manusia sesuai dengan yang diyakininya. Refleksi merupakan bentuk dari penggungkapan kesadaran, dimana ia dapat memberikan atau bertahan dalam situasi dan kondisi tertentu dalam lingkungan. Setiap teori yang dihasilkan oleh seorang merupakan refleksi tetang realitas dan manusia. Manusia dalam melahirkan cinta untuk semua merupakan jawaban untuk eksistensi manusia yang membutuhkan rasa dan sayang dari yang lain. Begitupula, tentang kesadaran merupakan sangat berkaitan dengan manusia bahkan yang membedakan manusia dengan binatang. Kesadaran merupakan unsur dalam manusia dalam memahami realitas dan bagaimana cara bertindak atau menyikapi terhadap realitas.
Pengetahuan tentang sensasi sebagai bagian komponen dari persep tidak langsung diperoleh manusia jauh kemudian, merupakan penemuan ilmiah, penemuan konseptual.




















2.2     Pengertian Teknologi
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga juga memungkinkan digunakan untuk hal negatif.
2.3     Manfaat Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Kehidupan Sehari-hari
Teknologi Informasi dan Komunikasi yang perkembangannya begitu cepat secara tidak langsung mengharuskan manusia untuk menggunakannya dalam segala aktivitasnya.  Beberapa penerapan dari Teknologi Informasi dan Komunikasi antara lain :
  • Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Perusahaan
    Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi banyak digunakan para usahawan. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja.
  • Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Bisnis. Dalam dunia bisnis Teknologi Informasi dan Komunikasi dimanfaatkan untuk perdagangan secara elektronik atau dikenal sebagai E-Commerce. E-Commerce adalah perdagangan menggunakan jaringan komunikasi internet.
  • Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Perbankan
    Dalam dunia perbankan Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah diterapkannya transaksi perbankan lewat internet atau dikenal dengan Internet Banking.
  • Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan Teknologi. Pembelajaran terus mengalami perkembangan seiring perkembangan zaman. Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari Makalah Teknologi Informasi dan Komunikasi sering dijumpai kombinasi teknologi audio/data, video/data, audio/video, dan internet. Internet merupakan alat komunikasi yang murah dimana memungkinkan terjadinya interaksi antara dua orang atau lebih.
  • Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Kesehatan
    Sistem berbasis kartu cerdas (smart card) dapat digunakan juru medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien yang datang ke rumah sakit karena dalam kartu tersebut para juru medis dapat mengetahui riwayat penyakit pasien.


2.4     Indikator Kemiskinan
Untuk menuju solusi kemiskinan penting bagi kita untuk menelusuri secara detail indikator-indikator kemiskinan tersebut. Adapun indikator-indikator kemiskinan sebagaimana di kutip dari Badan Pusat Statistika, antara lain sebagi berikut:
  • Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (sandang, pangan dan papan).
  • Tidak adanya akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan, pendidikan, sanitasi, air bersih dan transportasi).
  • Tidak adanya jaminan masa depan (karena tiadanya investasi untuk pendidikan dan keluarga).
  • Kerentanan terhadap goncangan yang bersifat individual maupun massa.
  • Rendahnya kualitas sumber daya manusia dan terbatasnya sumber daya alam.
  • Kurangnya apresiasi dalam kegiatan sosial masyarakat.
  • Tidak adanya akses dalam lapangan kerja dan mata pencaharian yang berkesinambungan.
  • Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik maupun mental.
  • Ketidakmampuan dan ketidaktergantungan sosial (anak-anak terlantar, wanita korban kekerasan rumah tangga, janda miskin, kelompok marginal dan terpencil).














2.5       Penyebab Kemiskinan
Di bawah ini beberapa penyebab kemiskinan menurut pendapat Karimah Kuraiyyim. Yang antara lain adalah:
  1. Merosotnya standar perkembangan pendapatan per-kapita secara global.
Yang penting digaris bawahi di sini adalah bahwa standar pendapatan per-kapita bergerak seimbang dengan produktivitas yang ada pada suatu sistem. Jikalau produktivitas berangsur meningkat maka pendapatan per-kapita pun akan naik. Begitu pula sebaliknya, seandainya produktivitas menyusut maka pendapatan per-kapita akan turun beriringan.
Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi kemerosotan standar perkembangan pendapatan per-kapita:
  • Naiknya standar perkembangan suatu daerah.
  • Politik ekonomi yang tidak sehat.
  • Rusaknya syarat-syarat perdagangan
  • Beban hutang
  • Kurangnya bantuan luar negeri, dan
  • Perang
2. Menurunnya etos kerja dan produktivitas masyarakat.
Terlihat jelas faktor ini sangat urgen dalam pengaruhnya terhadap kemiskinan. Oleh karena itu, untuk menaikkan etos kerja dan produktivitas masyarakat harus didukung dengan SDA dan SDM yang bagus, serta jaminan kesehatan dan pendidikan yang bisa dipertanggungjawabkan dengan maksimal.
3. Biaya kehidupan yang tinggi.
Melonjak tingginya biaya kehidupan di suatu daerah adalah sebagai akibat dari tidak adanya keseimbangan pendapatan atau gaji masyarakat. Tentunya kemiskinan adalah konsekuensi logis dari realita di atas. Hal ini bisa disebabkan oleh karena kurangnya tenaga kerja ahli, lemahnya peranan wanita di depan publik dan banyaknya pengangguran.
4. Pembagian subsidi in come pemerintah yang kurang merata.
Hal ini selain menyulitkan akan terpenuhinya kebutuhan pokok dan jaminan keamanan untuk para warga miskin, juga secara tidak langsung mematikan sumber pemasukan warga. Bahkan di sisi lain rakyat miskin masih terbebani oleh pajak negara.


2.6       Perkembangan Tingkat Kemiskinan di Indonesia
Bagaimana perkembangan tingkat kemiskinan di Indonesia? Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meluncurkan laporan tahunan Pembangunan manusia (Human Development Report) 2006 yang bertajuk Beyord scarcity; power, poverty dan the global water. Laporan ini menjadi rujukan perencanaan pembangunan dan menjadi salah satu Indikator kegagalan atau keberhasilan sebuah negara menyejahterakan rakyatnya. Selama satu dekade ini Indonesia berada pada Tier Medium Human Development peringkat ke 110, terburuk di Asia Tenggara setelah Kamboja.
Jumlah kemiskinan dan persentase penduduk miskin selalu berfluktuasi dari tahun ke tahun, meskipun ada kecenderungan menurun pada salah satu periode (2000-2005). Pada periode 1996-1999 penduduk miskin meningkat sebesar 13,96 juta, yaitu dari 34,01 juta(17,47%) menjadi 47,97 juta (23,43%) pada tahun 1999. Kembali cerah ketika periode 1999-2002, penduduk miskin menurun 9,57 juta yaitu dari 47,97 (23,43%) menurun menjadi 38,48 juta (18,20%). Keadaan ini terulang ketika periode berikutnya (2002-2005) yaitu penurunan penduduk miskin hingga 35,10 juta pada tahun 2005 dengan presentasi menurun dari 18,20% menjadi 15,97 %. Sedangkan pada tahun 2006 penduduk miskin bertambah dari 35,10 juta (15,97%) menjadi 39,05 juta (17,75%) berarti penduduk miskin meningkat sebesar 3,95 juta (1,78%).
Adapun laporan terakhir, Badan Pusat Statistika ( BPS ) yang telah melaksanakan Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) pada bulan Maret 2007 angka resmi jumlah masyarakat miskin adalah 39,1 juta orang dengan kisaran konsumsi kalori 2100 kilo kalori (kkal) atau garis kemiskinan ketika pendapatan kurang dari Rp 152.847 per-kapita per bulan.









2.7       Tantangan Kemiskinan di Indonesia
Masalah kemiskinan di Indonesia sarat sekali hubungannya dengan rendahnya tingkat Sumber Daya Manusia (SDM). dibuktikan oleh rendahnya mutu kehidupan masyarakat Indonesia meskipun kaya akan Sumber Daya Alam (SDA). Sebagaimana yang ditunjukkan oleh rendahnya Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM) Indonesia pada tahun 2002 sebesar 0,692. yang masih menempati peringkat lebih rendah dari Malaysia dan Thailand di antara negara-negara ASEAN. Sementara, Indeks Kemiskinan Manusia (IKM) Indonesia pada tahun yang sama sebesar 0,178. masih lebih tinggi dari Filipina dan Thailand. Selain itu, kesenjangan gender di Indonesia masih relatif lebih besar dibanding negara ASEAN lainnya.
Tantangan lainnya adalah kesenjangan antara desa dan kota. Proporsi penduduk miskin di pedesaan relatif lebih tinggi dibanding perkotaan. Data Susenas (National Social Ekonomi Survey) 2004 menunjukkan bahwa sekitar 69,0 % penduduk Indonesia termasuk penduduk miskin yang sebagian besar bekerja di sektor pertanian. Selain itu juga tantangan yang sangat memilukan adalah kemiskinan di alami oleh kaum perempuan yang ditunjukkan oleh rendahnya kualitas hidup dan peranan wanita, terjadinya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta masih rendahnya angka pembangunan gender (Gender-related Development Indeks, GDI) dan angka Indeks pemberdayaan Gender(Gender Empowerment Measurement,GEM).
Tantangan selanjutnya adalah otonomi daerah, di mana hal ini mempunyai peran yang sangat signifikan untuk mengentaskan atau menjerumuskan masyarakat dari kemiskinan. Sebab ketika meningkatnya peran keikutsertaan pemerintah daerah dalam penanggulangan kemiskinan. maka tidak mustahil dalam jangka waktu yang relatif singkat kita akan bisa mengentaskan masyarakat dari kemiskinan pada skala nasional terutama dalam mendekatkan pelayanan dasar bagi masyarakat. Akan tetapi ketika pemerintah daerah kurang peka terhadap keadaan lingkungan sekitar, hal ini sangat berpotensi sekali untuk membawa masyarakat ke jurang kemiskinan, serta bisa menimbulkan bahaya laten dalam skala Nasional.









2.8       Kebijakan dan Program Penuntasan Kemiskinan
Upaya penanggulangan kemiskinan Indonesia telah dilakukan dan menempatkan penanggulangan kemiskinan sebagai prioritas utama kebijakan pembangunan nasional. Kebijakan kemiskinan merupakan prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2004-2009 dan dijabarkan lebih rinci dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) setiap tahun serta digunakan sebagai acuan bagi kementrian, lembaga dan pemerintah daerah dalam pelaksanaan pembangunan tahunan.
Sebagai wujud gerakan bersama dalam mengatasi kemiskinan dan mencapai Tujuan pembangunan Milenium, Strategi Nasional Pembangunan Kemiskinan (SPNK) telah disusun melalui proses partisipatif dengan melibatkan seluruh stakeholders pembangunan di Indonesia. Selain itu, sekitar 60 % pemerintah kabupaten/ kota telah membentuk Komite penanggulangan Kemiskinan Daerah (KPKD) dan menyusun Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) sebagai dasar arus utama penanggulangan kemiskinan di daerah dan mendorong gerakan sosial dalam mengatasi kemiskinan.
Adapun langkah jangka pendek yang diprioritaskan antara lain sebagai berikut:
  1. Mengurangi kesenjangan antar daerah dengan;
  • Penyediaan sarana-sarana irigasi, air bersih dan sanitasi dasar terutama daerah-daerah langka sumber air bersih.
  • Pembangunan jalan, jembatan, dan dermaga daerah-daerah tertinggal.
  • Redistribusi sumber dana kepada daerah-daerah yang memiliki pendapatan rendah dengan instrumen Dana Alokasi Khusus (DAK).
  1. Perluasan kesempatan kerja dan berusaha dilakukan melalui bantuan dana stimulan untuk modal usaha, pelatihan keterampilan kerja dan meningkatkan investasi dan revitalisasi industri.
  2. Khusus untuk pemenuhan sarana hak dasar penduduk miskin diberikan pelayanan antara lain :
  • Pendidikan gratis sebagai penuntasan program belajar 9 tahun termasuk tunjangan bagi murid yang kurang mampu.
  • jaminan pemeliharaan kesehatan gratis bagi penduduk miskin di puskesmas dan rumah sakit kelas tiga.





2.9 Peran Ilmu Pengetahuan Teknologi Menumbuhkan Kesadaran Mengentaskan Kemiskinan
Telah dijelaskan diatas tentang Ilmu Pengetahuan Teknologi, Kesadaran, dan juga Kemiskinan. Berarti kita telah paham masing – masing pengertiannya dan maksudnya. Langkah selanjutnya adalah membahas tentang penyelesaiannya.
Nyaris hampir setiap hari orang menggunakan manfaat Teknologi, ini bisa dijadikan sumber pendapatan negara. Misalnya saja, setiap barang yang masuk ke wilayah indonesia (Teknologi) dikenai pajak. Karena sudah tentu teknologi tersebut dibandrol dengan harga yang tinggi, khususnya bagi masyarakat kurang mampu. Pajak tersebut juga akan tersalurkan untuk masyarakat miskin dalam membantu pemenuhan hidupnya. Pemerintah tentunya mempunyai data kemiskinan bagi masyarakat miskin, dengan itu upaya pemerintah melaksanakan kesejahteraan seluruh rakyat dapat terealisasikan. Pemerintah bisa membangun sekolah gratis dari pendapatan pajak tersebut. Dengan itu masyarakat miskin pun bisa menikmati teknologi terbaru di sekolah gratis yang dibangun pemerintah.
Selain itu pemerintah juga mengupayakan menumbuhkan kesadaran masyarakat miskin dengan upaya pendekatan, agar masyarakat miskin mau mengikuti program pemerintah mengentaskan kemiskinan. Dengan begitu usaha pemerintah membangun sekolah gratis yang di dalamnya terdapat Ilmu Pengetahuan Teknologi tidak menghasilkan kekecewaan.
Dalam kehidupan perekonomian negara Indonesia tidak terlepas dari peran usahawan. Tentu saja mereka menggunakan teknologi dalam pekerjaanya. Dari sini kita bisa menggerakkan kesadaran mereka untuk berbagi bersama dengan masyarakat miskin. Kesadaran merekalah yang nantinya mengubah pandangan masyarakat miskin bahwa mereka juga diperhatikan. Misalnya, lewat berita bisnis kita selipkan artikel tentang berita masyarakat miskin, bisa juga bebagi sedikit upah kerja untuk disumbangkan ke masyarakat miskin melalui bank yang dikelola pemerintah, selain itu bisa diselipkan seminar tentang masyarakat miskin yang mana menjadikan keakraban semakin terjalin antara masyarakat miskin dengan mereka yang hidup berkecukupan.
Dengan memaparkan pendidikan agama lewat internet (seperti ceramah di you tube, artikel tentang kesadaran terhadap sesama) maka setiap pasang mata yang melihat akan menyadari dan mengubah jalan hidupnya sesuai tuntunan agama tentang kepedulian terhadap sesama.
Teknologi tidak hanya berpengaruh terhadap kehidupan perekonomian, juga terhadap kesehatan. Dari sini masyarakat miskin pun bisa mendapatkan manfaat lewat balai pengobatan yang disediakan pemerintah, khususnya bagi masyarakat tidak mampu, sebagai contoh misalnya saja puskesmas. Dengan begitu masyarakat miskin pun tidak gagap teknologi. Mereka juga bisa menikmati manfaat teknologi seperti masyarakat kelas atas.
Benar sekali bahwa kehidupan masyarakat miskin sangatlah sulit untuk dipenuhi, namun pemerintah pun tidak memalingkan pandangannya. Melalui internet kita bisa menumbuhkan kesadaran bersama seperti yang saya jelaskan diatas. Dari hasil tersebut sepenuhnya untuk masyarakat miskin, dengan begitu beban masyarakat miskin pun sedikit berkurang. Lewat pendekatan dengan masyarakat miskin yang mengupayakan untuk kesadaran tentang masa depan yang lebih baik, mereka akan memanfaatkan bantuan dari sesama dan program pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan. Dengan begitu 2 hal ini menunjukkan keadaan yang seimbang. Dimana ada yang memberi dan penerima. Tentu saja hal ini bisa terwujud dengan lancar apabila tiada kendala, namun bila kita mempunyai tujuan baik, semoga Tuhan memberikan hasil yang baik pula. Karena pada dasarnya ini adalah kepentingan bersama.





















BAB III
PENUTUP
3.1     Kesimpulan
Masalah dasar pengentasan kemiskinan bermula dari sikap kesadaran kita terhadap kemiskinan. Kemiskinan adalah suatu hal yang alami dalam kehidupan. Dalam artian bahwa semakin meningkatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maka kebutuhan pun akan semakin banyak. Pengentasan masalah kemiskinan ini bukan hanya kewajiban dari pemerintah, melainkan masyarakat pun harus menyadari bahwa penyakit sosial ini adalah tugas dan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat. Ketika terjalin kerja sama yang romantis baik dari pemerintah, nonpemerintah dan semua lini masyarakat. Dengan digalakkannya hal ini, tidak perlu sampai 2030 kemiskinan akan mencapai hasil yang seminimal mungkin.
3.2     Saran
Dalam menghadapi kemiskinan di zaman global diperlukan usaha-usaha yang lebih kreatif, inovatif, dan eksploratif. Selain itu, globalisasi membuka peluang untuk meningkatkan partisipasi masyarakat Indonesia yang unggul untuk lebih eksploratif. Di dalam menghadapi zaman globalisasi ke depan mau tidak mau dengan meningkatkan kualitas SDM dalam pengetahuan, wawasan, skill, mentalitas, dan moralitas yang standarnya adalah standar global.












DAFTAR PUSTAKA


Monday, November 7, 2016

MAKALAH ILMU SOSIAL DASAR “ MASYARAKAT PERKOTAAN DAN MASYARAKAT PEDESAAN”



MAKALAH
ILMU SOSIAL DASAR
MASYARAKAT PERKOTAAN DAN MASYARAKAT PEDESAAN”


 

Dibuat Oleh :
Ø  Alif Gumelar (50416599)
KELAS 1IA08
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar
Dosen : Ibu Sri Hermawati







KATA PENGANTAR





Assalamu’alaikum Wr. Wb.
          Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah senantiasa memberkati kami dalam menyelesaikan makalah ini, sehingga kami bisa menyelesaikannya tepat pada waktunya.
            Kami membuat makalah ini, bertujuan menjelaskanMASYARAKAT PERKOTAAN DAN MASYARAKAT PEDESAAN
Selaku manusia biasa, kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan kekeliruan yang tidak disengaja. Oleh karena itu kami membutuhkan kritik dan saran untuk menyempurnakan pembuatan makalah selanjutnya. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya dibidang pendidikan komputer.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 Depok,12 November 2016
Penulis


Alif Gumelar





BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang 
Banyak alasan pentingnya membicarakan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan. Selain belum ada kesempatan umum tentang keberadaan masyarakat desa sebagai suatu pengertian yang baku,juga kalau dikaitkan dengan pembangunan yang orientasinya banyak dicurahkan kepedesaan, maka pedesaan memiliki arti tersendiri dalam kajian struktur,sosial atau kehidupanya.Dalam keadaan desa yang “sebenarnya”, desa masih dianggap sebagai standard an pemelihara system kehidupan bermasyarakat dan kebudayaan asli seperti tolong menolong, keguyuban, persaudaraan, gotong-royong, kesenian, kepribadian dalam berpakaian, adat-istiadat ,kehidupan moral-susila,dan lain-lain.

Orang kota membayangkan bahwa desa ini merupakan tempat orang bergaul dengan rukun, tenang, selaras, dan akur. Akan tetapi justru dengan berdekatan, mudah terjadi konflik atau persaingan yang bersumber dari peristiwa kehidupan sehari-hari, hal tanah, gengsi, perkawinan, perbedaan antara kaum muda dan tua serta antara pria dan wanita. Bayangan bahwa desa tempat ketentraman pada konstelasi tertentu ada benarnya, akan tetapi yang nampak justru bekerja keraslah yang merupakan syarat pokok agar dapat hidup di desa.

Demikian pula dalam konteks pembangunan desa (pertanian),semula orang beranggapan bahwa masyarakat pertanian mangalami involusi (kemunduran) pertanian yang berjalan dalam proses kemiskinan dan apapun teknologi dan kelembagaan modern yang masuk ke pedesaan akan sia-sia.Pernyataan-pernyataan sumbang inilah yang ingin kami bahas dalam makalah yang ringkas dan singkat ini,yang mana adanya kontroversi kesan atau pendapat ini mungkin lebih tepat apabila dihubungkan dengan berbagai gejala sosial seperti konsep-konsep perubahan sosial atau kebudayaan.

 

B.  Maksud dan Tujuan 
Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengertian dari masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan, ciri-ciri masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan pengertian urbanisasi serta permasalahan pada masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan.

 



C.  Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat ditentukan rumusan masalah seperti dibawah ini.



Masyarakat Perkotaan :
  1. Pengertian Masyarakat.
  2. Pengertian Masyarakat perkotaan, serta ciri-ciri masyarakat kota.
  3. Perbedaan Desa dengan Kota.
  4. Hubungan Desa dengan Kota.
  5. Aspek positif dan negatif.
Masyarakat Pedesaan :
  1. Pengertian pedesaan, serta ciri-ciri masyarakat desa.
  2. Hakikat dan sifat masyarakat pedesaan.
  3. Kegiatan pada masyarakat pedesaan.
  4. Sistem nilai dan budaya petani Indonesia
Urbanisasi :
  1. Pengertian urbanisasi, serta tanda-tanda urbanisasi.
  2. Sebab-sebab terjadinya urbanisasi
  3. Akibat urbanisasi.
  4. Usaha menanggulangi urbanisasi.

  D.  Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah menggunakan metode pustaka yaitu penulis menggunakan media pustaka dalam penyusunan makalah ini.






BAB II
PEMBAHASAN



A.  MASYARAKAT PERKOTAAN

  1. Pengertian Masyarakat.
Masyarakat merupakan suatu kalangan yang hidup bersama, hidup berdampingan, dan saling terikat dan mampu mempengaruhi satu sama lain untuk meningkatkan taraf hidup, mensejahterakan kalangannya dan menjaga serta melindungi satu sama lain. Dari keterkaitan dan aspek mempengaruhi satu sama lain melahirkan suatu budaya – budaya yang mengakar dan menjadi kebiasaan bahkan pedoman hidup mereka.
            Diatas merupakan pengertian dari masyarakat menurut pandangan pribadi saya. Nah, berikut dibawah ini pengertian masyarakat menurut beberapa ahli sosiologi dunia;
1. Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
2. Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
3. Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
4. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.

            Tipe masyarakat itu terbagi menjadi dua, yakni masyarakat pedesaan dan perkotaan. Disini saya akan menjelaskan sedikit lebih detail tentang hal tersebut.




   2.      Pengertian masyarakat perkotaan
Secara etimologis “kota” dalam bahasa lain yang agak tepat dengan pengertian ini, seperti dalam bahasa Cina, kota artinya dinding dan dalam bahasa Belanda kuno, tuiin bisa berarti pagar. Jadi dengan demikian kota adalah batas.
Kota adalah suatu ciptaan peradaban budaya umat manusia. Kota sebagai hasil dari peradaban yang lahir dari pedesaan, tetapi kota berbeda dengan pedesaan.
Masyarakat kota adalah suatu kelompok teritorial di mana penduduknya menyelenggarakan kegiatan-kegiatan hidup sepenuhnya, dan juga merupakan suatu kelompok terorganisasi yang tinggal secara kompak di wilayah tertentu dan memiliki derajat interkomuniti yang tinggi. Masyarakat perkotaan sering disebut urban community.
Ciri-ciri masyarakat Perkotaan
Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat perkotaan, yaitu :
  • Kehidupan keagamaannya berkurang, kadangkala tidak terlalu dipikirkan karena memang kehidupan yang cenderung kearah keduniaan saja.
  • Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus berdantung pada orang lain (Individualisme).
  • Pembagian kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
  • Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota.
  • Perubahan-perubahan tampak nyata dikota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.





   3.       Perbedaan desa dengan kota

·         Kota memiliki penduduk yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan desa.
·         Lingkungan hidup di pedesaan sangat jauh berbeda dengan diperkotaan.Lingkungan pedesaan terasa lebih dekat dengan alam bebas,udaranya bersih,sinar matahari cukup dan lain sebagainya.Sedangkan dilingkungan perkotaan yang sebagian besar dilapisi beton dan aspal,bangunan-bangunan menjulang tinggi dan pemukiman yang padat.
·         Kegiatan utama penduduk desa berada di sector ekonomi primer yaitu bidang agraris(pertanian)
·         Corak kehidupan social di desa dapat dikatakan masih homogen(satu jenis), sebaliknya dikota sangat heterogen(beraneka ragam) karena disana saling bertemu berbagai suku bangsa,agama,kelompok dan masing-masing memiliki kepentingan yang berlainan.
·         Sistem statifikasi di kota jauh lebih kompleks daripada di desa.
·         Mobilitas (kemampuan bergerak) social di kota jauh lebih besar daripada di desa.
·         Interaksi social misalnya : Bila terjadi pertentangan,di usahakan untuk dirukunkan, karena memang prinsip kerukunan inilah yang menjiiwai hubungan sosial pada masyarakat pedesaan.
·         Jumlah angkatan kerja yang tidak mempunyai pekerjaan tetap di pedesaan jauh lebih besar daripada di perkotaan.




   4.      HUBUNGAN DESA DENGAN KOTA
            Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar di antara keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena di antara mereka saling membutuhkan.
Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan
                  seperti beras, sayur-mayur, daging dan ikan.Desa juga merupakan sumber tenaga
kasar bagi jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota, misalnya saja buruh bangunan dalam proyek-proyek perumahan, proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja-pekerja musiman. Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan di bidang pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia.
                Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang       
desa seperti bahan-bahan pakaian, alat dan obat-obatan pembasmi hama pertanian, minyak tanah, obat-obatan untuk memelihara kesehatan dan alat transportasi. Kota juga menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidang-bidang jasa yang dibutuhkan oleh orang desa tetapi tidak dapat dilakukannya sendiri, misalnya saja tenaga-tenaga di bidang medis atau kesehatan, montir-montir, elektronika dan alat transportasi serta tenaga yang mampu memberikan bimbingan dalam upaya peningkatan hasil budi daya pertanian, peternakan ataupun perikanan darat.

   5.       Aspek positif dan negatif

Aspek positif : 
  • Adanya peran saling melengkapi antara desa dan kota.
  • Kota dan desa adalah saling membutuhkan.
  • Kemajuan desa dapat memacu kemajuan kota begitu sebaliknya.
  • Perubahan Tata Nilai dan Sikap.
  • Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
  • Tingkat Kehidupan yang lebih Baik.
Aspek Negatif :
  • Desa biasanya lebih direndahkan dari kota.
  • Masyarakat kota biasanya tidak bisa menghargai adat yang ada di desa.
  • Kesenjangan sosial yang jauh antar masyarakat kota dan desa dapat menyebabkan perpecahan.
  • Aparatur kota harus dapat menangani berbagai masalah yang timbul di kota.
  • Kelancaran dalam pelaksanaan pembangunan dan pengaturan tata kota harus dikerjakan dengan cepat dan tepat , agar tidak disusul dengan masalah lainnya.
  • Masalah keamanan kota harus dapat ditangani dengan baik sebab kalau tidak , maka kegelisahan penduduk akan menimbulkan masalah baru.



  B. MASYARAKAT PEDESAAN
  1. Pengertian desa/pedesaan
Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat dengan pemerintahan tersendiri, desa merupakan perwujudan atau kesatuan goegrafi ,sosial, ekonomi, politik dan kultur yang terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain. Suatu pedesaan masih sulit umtuk berkembang, bukannya mereka tidak mau berkembang tapi suatu hal yang baru terkadang bertentangan dengan apa yang leluhur hereka ajarkan karena itu masyarakat pedasaan sangat tertutup dengan hal-hal yang baru karena mereka masih memegang teguh adat-adat yang leluhur mereka ajarkan.
Di desa fasilitas seperti rumah sakit, sekolah, apotik atau prasarana dalam hal pendidikan dan kesehatan maupun teknologi tidak terjangkau, mereka masih mengandalkan dukun atau paranormal dalam hal kesehatan mungkin hanya puskesmas yang ada di desa tapi itupun belum tentu ada di setiap daerah. Maupun pendidikan masih kurangnya sarana pendidikan didesa didalam sutu kecamatan terkadang hanya satu atau dua sekolahan saja, karena susahnya bantuan masuk dari pemerintah untuk membangun sekolah-sekolah di daerah desa dan  terkadang jarang guru yang mau mengajar di daerah pedesaan.
Ciri-ciri masyarakat pedesaan
Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat pedesaan yaitu :
  • Kehidupan didesa masyarakatnya masih memegang teguh keagamaan atau adat dari leluhur mereka.
  • Warga pedesaan lebih condong saling tolong-menolong tidak hidup individualisme
  • Warga pedesaan mayoritas memiliki pekerjaan sebagai petani.
  • Fasilitas-fasilitas masih sulit ditemukan dipedesaan
  • Warganya masih sulit untuk menerima hal baru atau mereka tertutup dengan hal-hal yang baru.
   2.      Hakikat dan sifat Masyarakat Pedesaan

                       Masyarakat desa dinilai oleh orang kota sebagai masyarakat damai, masyarakat yang sebagian tidak mementingkan masalah politik mereka hanya mementingkan gimana menikmati hidup dengan kedamaian dengan ekonomi yang sederhana, untuk mereka itu cukup dibanding dengan harus mengatur atau memegang sebuah jabatan. Dan masyarakat pedesaan ini memiliki sifat yang kerja keras untuk mendapatkan hasil yang terbaik sesuai dengan kemampauan mereka, hidup dengan ekonomi yang serba kecukupan bukan berarti mereka bodoh atau malas, buktinya memang ada seorang pejabat yang mengerti akan mengelola padi untuk mendapatkan beras terbaik ? anda pasti bisa menjawab itu, kecuali pejabat itu anak dari petani. Masyarakat pedesaan ini memiliki unsur yang tidak dimiliki masyarakat perkotaan yaitu hidup dengan bergotong royong, justru masyarakat perkotaan ini sangat bergantung dengan masyarakat pedesaan karena merekalah yang memproduksi beras, apa jadinya biala didunia ini memiliki pemerintahan yang mayoritas masyarakatnya adalah orang kaya. Fungsi masyarakat pedesaan ini yaitu mereka menjadi lumbung bahan mentah dan tenaga kerja.
                     Masyarakat pedesaan mempunyai sifat yang kaku tapi sangatlah ramah. Biasanya adat dan kepercayaan masyarakat sekitar yang membuat masyarakat pedesaan masih kaku, tetapi asalkan tidak melanggar hukum adat dan kepercayaan maka masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang ramah.
                     Pada hakikatnya masyarakat pedesaan adalah masyarakat pendukung seperti sebagai petani yang menyiapkan bahan pangan, sebagai PRT atau pekerjaan yang biasanya hanya bersifat pendukung tapi terlepas dari itu masyarakat pedesaan banyak juga yang sudah berpikir maju dan keluar dari hakikat itu.
   3.      Kegiatan pada Masyarakat Pedesaan
Ø  bertani
Ø  membangun rumah dan tempat peribadatan
Ø  berkebun
Ø  acara-acara kebudayaan
Ø  membersihkan lingkungan bersama
Ø  ronda untuk menjaga keamanan
Ø  bahu-membahu dalam pembangunan desa

  1. Sistem Nilai dan Budaya Petani Indonesia
     
    • Para petani di Indonesia terutama di pulau jawa pada dasarnya menganggap bahwa hidupnya itu sebagai sesuatu hal yang buruk, penuh dosa, kesengsaraan. Tetapi itu tidak berarti bahwa ia harus menghindari hidup yang nyata dan menghindarkan diri dengan bersembunnyi di dalam kebatinan atau dengan bertapa, bahkan sebaliknya wajib menyadari keburukan hidup itu dengan jelas berlaku prihatin dan kemudian sebaik-baiknya dengan penuh usaha atau ikhtiar.
    • Mereka beranggapan bahwa orang bekerja itu untuk hidup, dan kadang-kadnag untuk mencapai kedudukannya.
    • Mereka berorientasi pada masa ini (sekarang), kurang memperdulikan masa depan, mereka kurang mampu untuk itu. Bahkan kadang-kadang ia rindu masa lampau mengenang kekayaan masa lampau menanti datangnya kembali sang ratu adil yang membawa kekayaan bagi mereka).
    • Mereka menganggap alam tidak menakutkan bila ada bencana alam atau bencana lain itu hanya merupakan sesuatu yang harus wajib diterima kurang adanya agar peristiwa-peristiwa macam itu tidak berulang kembali.  Mereka cukup saja menyesuaikan diri dengan alam, kurang adanya usaha untuk menguasainya.
    • Dan untuk menghadapi alam mereka cukup dengan hidup bergotong-royong, mereka sadar bahwa dalam hidup itu tergantung kepada sesamanya.

C.  URBANISASI
  1. Pengertian Urbanisasi
                 Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang  cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.
                Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. Perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni migrasi penduduk dan mobilitas penduduk. Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota, sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap.
                Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.
Pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa atau faktor pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk yang menarik perhatian atau faktor penarik. Di bawah ini adalah beberapa atau sebagian contoh yang pada dasarnya dapat menggerakkan seseorang untuk melakukan urbanisasi perpindahan dari pedesaaan ke perkotaan.
           

Tanda-tanda urbanisasi :
Perpindahan penduduk

    • Terjadinya arus perpindahan penduduk dari desa ke kota
    • Bertambah besarnya jumlah tenaga kerja non agraria di sektor sekunder (industri) dan sektor tersier (jasa)
    • Tumbuhnya pemukiman menjadi kota
    • Meluasnya pengaruh kota di daerah pedesaan mengenai segi ekonomi sosial, kebudayaan dan psikologis.

  1. Sebab-sebab terjadinya Urbanisasi
Sebab-sebab terjadinya urbanisasi karena adanya beberapa faktor, diantaranya yaitu faktor penarik terjadinya urbanisasi, faktor pendorong terjadinya urbanisasi dan keuntungan urbanisasi.

A. Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi
• Kehidupan kota yang lebih modern dan mewah
• Sarana dan prasarana kota yang lebih lengkap
• Banyak lapangan pekerjaan di kota
• Di kota banyak perempuan cantik dan laki-laki ganteng
• Pengaruh buruk sinetron Indonesia
• Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi jauh lebih baik dan berkualitas

B. Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi
• Lahan pertanian yang semakin sempit
• Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
• Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
• Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
• Diusir dari desa asal
• Memiliki impian kuat menjadi orang kaya


3. Akibat-akibat Urbanisasi
Dampak positif urbanisasi bagi desa (daerah asal) sebagai berikut.
  • Meningkatnya kesejahteraan penduduk melalui kiriman uang dan hasil pekerjaan di kota.
  • Mendorong pembangunan desa karena penduduk telah mengetahui kemajuan dikota.
  • Bagi desa yang padat penduduknya, urbanisasi dapat mengurangi jumlah penduduk.
  • Mengurangi jumlah pengangguran di pedesaan.
Adapun dampak negatif urbanisasibagi desa sebagai berikut:
  • Desa kekurangan tenaga kerja untuk mengolah pertanian.
  • Perilaku yang tidak sesuai dengan norma setempat sering ditularkan dan kehidupan kota.
  • Desa banyak kehilangan penduduk yang berkualitas.
Dampak positif urbanisasi bagi kota sebagai berikut.
  • Kota dapat memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja.
  • Semakin banyaknya sumber daya manusia yang berkualitas.
Dampak negatif urbanisasi bagi kota sebagai berikut.
  • Timbulnya pengangguran.
  • Munculnya tunawisma dan gubuk-gubuk liar di tengah-tengah kota.
  • Meningkatnya kemacetan lalu lintas.
  • Meningkatnya kejahatan, pelacuran, perjudian, dan bentuk masalah sosial lainnya.











4. Usaha menanggulangi
  • Melaksanakan  pembangunan  secara  desentralisasi,  yaitu  pembangunan  yang merata  atau  menyebar  berpusat  pada  daerah-daerah.
  • Masing-masing daerah akan mengembangkan daerah sekitarnya.
  • Mengadakan modernisasi desa dengan program pembangunan.
  • Memperbanyak fasilitas yang dibutuhkan oleh masyarakat pedesaan, seperti fasilitas kesehatan, sekolah, tempat hiburan, dan transportasi.
  • Mengendalikan pertumbuhan penduduk di pedesaan melalui program keluarga berencana.
  • Meningkatkan perekonomian rakyat pedesaan, antara lain membangun irigasi,  menggiatkan koperasi unit desa.
  • Meningkatkan keamanan di pedesaan dengan lehih mengaktifkan sistem keamanan lingkungan atau siskamling.




Permasalahan apa saja yang biasanya terjadi pada masyarakat perkotaan dan pedesaan...?


Permasalahan yang terjadi pada perkotaan :

1.  Masalah Kemacetan.
Masalah kemacetan ini adalah sebuah masalah besar yang dialami berbagai kota besar di dunia tidak hanya di Indonesia yaitu di Jakarta. Banyakanya jumlah kendaraan pribadi menjadi penyebab utama kemacetan di kota-kota besar. selain itu juga faktor kurang tertibnya pengendara menambah parah kemacetan dan kurangnya minat masyarakat terhada transportasi umum yang telah disediakan yang menjadi masalah utama kurangnya minat masyarakat terhadap transportasi umum adalah kenyamanan. Banyak yang menganggap bahwa transportasi umum tidak aman dan juga tidak nyaman. ini juga karena faktor pemerintah yang seolah cuek dengan masalah transportasi.

2.  Kemiskinan
Status kota yang dapat diartikan sebagai wilayah yang laju ekonominya sudah berkembang dengan cepat, namun bukan menjadi jaminan bahwa masyarakat  yang tinggal disana adalah masyarakat yang memiliki kemampuan ekonomi rendah. Masalah ini bisa terjadi karena lapangan kerja yang terbatas sudah tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang tinggal disana.

3.  Emosi
Entah mengapa masyarakat kota terutama remajanya banyak dari mereka yang tempramental dan mudah di provokasi. itu juga menyebabkan banyaknya kasus Tawuran antar pelajar ataupun kelompok masyarakat yang belakangan ini sangat sering terjadi dan sudah memakan banyak korban.

4.  Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk juga menjadi sebuah pekerjaan rumah bagi setiap pemimpin daerah tersebut. kepadatan penduduk bisa disebabkan karena tingkat kelahiran yang tinggi dan juga. arus Urbanisasi yang sangat tinggi. banyak dari masyarakat di desa yang menganggap bahwa dengan mereka pergi kekota mereka akan mendapatkan pekerjaan. namun kenyataanya? mereka harus bersusah payah mencari uang hanya untuk makan dan kotapun semakin sesak. permasalahan ini juga cukup sulit di selesaikan karena persepsi yang sudah melekat di masyarak di desa bahwa mencari kerja di kota mudah.

5.  Gaya Hidup
Masyarakat perkotaan cenderung memiliki gaya hidup yang glamour dan menengah keatas. Ini bisa terjadi karena tuntuan hidup yang ada diperkotaan menuntut mereka bergaya hidup glamour.  Tetapi tidak semua masyarakat kota yang memiliki penghasilan tinggi. ini juga yang membuat tingkat kriminal di perkotaan tinggi karena kesenjangan sosial yang terlampau jauh


Permasalahan yang terjadi pada pedesaan :

1.  Ekonomi
Masalah Ekonomi adalah salah satu Masalah Terbesar yang terjadi di pedesaan. Laju Ekonomi yang tergolong lambat karena lapangan kerja di sektor Formal yang sangat sulit. Banyak dari mereka yang hanya bekerja sebagai petani, nelayan ataupun sebagai peternak dan tidak sedikit pula dari mereka yang menganggur. Tentu ini juga menjadi masalah yang harus diperhatikan oleh pemerintah karena wilayah negara tersebut tidak hanya sebatas daerah Perkotaan. tetapi juga ada daerah Pedesaan yang justru membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah.

2.  Pendidikan
Kualitas Pendidikian di pedesaan menajadi masalah yang sangat penting. karena kualitas pendidikan masih di bawah kualitas pendidikan di perkotaan. Ini karena sarana pendidikana yang kurang dan juga tenaga pengajar yang kurang juga menjadi sebab  kurang bagusnya pendidikan di pedesaan. Dan ini juga menyebabkan kurang terserapnya Tenaga kerja masyarakat pedesaan untuk lapangan pekerjaan yang formal.

3.  Sarana dan Prasarana
Ini adalah Masalah yang paling utama di pedesaan. minimnya  sarana dan prasaran sudah memunculkan banyak masalah besar lainya. Sarana dan prasarana  seperti jalan yang memadai, sekolah, fasilitas kesehatan dan ada juga fasilitas listrik yang masih belum bisa diikmati masyarakat pedesaan.
Namun dari semua kekurangan yang dimiliki pedesaan masih banyak sisi positif yang dimiliki masyarakat pedesaan, seperti hubungan kekeluargaan antar masyarakat. Masyarakat pedesan cenderung lebih taat kepada agama, mereka juga masih memegang teguh adat istiadat yang ada di daerah mereka masing-masing. Mereka juga lebih kreatif dalam memanfaatkan sumberdaya yang ada di sekitar mereka dengan cara yang wajar dan Merek juga sangat ramah kepada pendatang yang berkunjug ke wilayah mereka.
Di setiap wilayah yaitu Pedesaan dan Perkotaan memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. namun dengan adanya persepsi dua wilayah, perkotaan dan pedesaan seharusnya bukan menjadi perbedaan prioritas pemerintah untuk menjalankan kewajibanya untuk membangun wilayah negara menjad lebih maju. Begitu juga seluruh masyarakat yang ada diwilayah itu. Mereka seharusnya tidah membeda-bedakan berasal darimanakah orang itu. Karena darimanapun orang tersebut mereka masih bagian dari wilayah tersebut.





APABILA KALIAN TINGGAL DI PEDESAAN, APAKAH KALIAN INGIN PINDAH KE KOTA ...?

Kebetulan saya disini termasuk orang yang urbanisasi. Apabila saya tinggal di suatu pedesaan yang bisa dibilang maju atau berkembang dalam bidang ekonomi, pendidikan dan sarana prasarana saya menolak untuk tinggal di kota dan saya akan tinggal di desa. Karena di suatu pedesaan terutama di daerah saya PURWOREJO-Jawa tengah, selain udaranya yang sejuk juga banyak keindahan alam dan tempat wisata yang masih benar-benar alami.

Tapi pada kenyataannya, sebagian besar pedasaan belum memenuhi kriteria dalam bidang ekonomi, pendidikan dan sarana prasarana. sehingga saya memutuskan pindah ke kota untuk memperdalam ilmu saya dengan penuh harapan suatu saat dapat kembali untuk mengabdikan diri membangun desa.































BAB III
PENUTUP


A.     KESIMPULAN

Masyarakat pedesaan adalah sekelompok orang yang mendiami suatu wilayah dan mempunyai hubungan yang erat serta perasaan yang sama terhadap adat kebiasaan yang ada dan menunjukkan adanya kekeluargaan, seperti gotong royong dan tolong-menolong. Masyarakat pedesaan mencari mata pencaharian dengan cara bertani di sawah atau di ladang, di desa belum mengenal teknologi canggih yang telah ada di zaman modern.


B.        SARAN

Masyarakat pedesaan merupakan wilayah yang masih agraris dan lingkungannya yang masih alamiyah, oleh karena itu sebaiknya kealamian lingkungan tersebut harus tetap terjaga sebab lingkungan yang masih alami memiliki udara yang sejuk. Selain itu, masyarakat desa juga memiliki rasa persaudaraan yang erat, sebaiknya penduduk desa selalu menjaga kerukunan bersama.

Masyarakat kota yang modern dengan berbagai alat tekhnologi yang canggih, alangkah baiknya jika memanfaatkan alat-alat tersebut dengan baik tanpa ada penyalahgunaan. Seperti penyalah gunaan pada internet, sehingga banyak terjadi suatu kejadian yang tidak diinginkan.













DAFTAR PUSTAKA

RENCANA BISNIS "MINYAK KELETIK/KLENTIK SANTAN MAS"

Rencana Bisnis "Minyak Keletik/Klentik Santan Mas" RINGKASAN EKSEKUTIF Minyak klentik adalah  minyak  kelapa yang d...