Sunday, December 25, 2016

PERAN TEKNOLOGI DALAM MENUMBUHKAN KESADARAN MENGENTASKAN KEMISKINAN

PERAN TEKNOLOGI DALAM MENUMBUHKAN KESADARAN MENGENTASKAN KEMISKINAN
MAKALAH INI DIAJUKAN UNTUK TUGAS ILMU SOSIAL DASAR
 



Hasil gambar untuk lambang gunadarma

Disusun oleh :
ALIF GUMELAR (50416599)
KELAS : 1IA08
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
S1 TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS GUNADARMA 
MATA KULIAH: ILMU SOSIAL DASAR




KATA PENGANTAR
                Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia yang tiada henti-hentinya sehingga penulis masih diberi kesempatan untuk dapat menyelesaikan makalah Ilmu Sosial Dasar dengan tema IPTEK dan Kemiskinan yang berjudul “Peran Teknologi dalam Menumbuhkan Kesadaran Mengentaskan Kemiskinan”. Shalawat serta salam senantiasa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta kerabat dan sahabatnya.
            Dalam makalah ini, penulis ingin memaparkan bagaimana peranan teknologi dalam menumbuhkan kesadaran mengentaskan kemiskinan yang ada di Indonesia sampai sekarang ini.
            Makalah ini mungkin masih banyak kekuarangan baik dalam segi penulisan maupun materi. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik atas keterbatasan makalah ini. Semoga tulisan dari makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembacanya.
Akhir kata terima kasih penulis mengucapkan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan berupa dukungan baik secara moril maupun material demi tersusunnya makalah yang bertemakan IPTEK dan Kemiskinan di Indonesia ini.
Depok, Januari 2016
Penulis











DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………………………………………………… 2
Daftar Isi ……………………………………………………………………………………………....…. 3
BAB I
Pendahuluan
1.1          Latar Belakang Masalah ………………………………………………………………………. 5
1.2          Rumusan Masalah ………………………………………………………………………………. 5
1.3          Tujuan Masalah …………………………………………………………………………………. 5
BAB II
Pembahasan
2.1          Pengertian Kemiskinan ………………………………………………………………………. 6
2.2          Pengertian Teknologi …………………………………………………………………………. 8
2.3         Manfaat Teknologi Informasi & Komunikasi dalam Kehidupan Sehari-hari  ......................................................................................................... 8
2.4          Indikator Kemiskinan ………………………………………………………………………… 9
2.5          Penyebab Kemiskinan ……………………………………………………………………….. 10
2.6          Perkembangan Tingkat Kemiskinan di Indonesia ………………………………….. 11
2.7          Tantangan Kemiskinan di Indonesia ……………………………………………….. 12
2.8          Kebijakan dan Program Penuntasan Kemiskinan ……………………………………. 13
2.9          Peran IPTEK Menumbuhkan Kesadaran Mengentaskan Kemiskinan ……… 14
BAB III
Penutup
3.1          Kesimpulan ……………………………………………………………………………………… 16
3.2          Saran ………………………………………………………………………………………………. 16
Daftar Pustaka ………………………………………………………………………………………………. 17
















BAB I
PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang Masalah
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuhan kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Dalam pendidikan, kemiskinan mempengaruhi kemampuan murid untuk belajar secara efektif dalam sebuah lingkungan belajar.
“Dua ibu rumah tangga masing – masing memiliki anggaran Rp 15.000 dan Rp 20.000 untuk berbelanja ke pasar, sementara ada seorang politisi yang mampu membeli buku hingga jutaan rupiah per bulan”. Ini adalah sepenggal kalimat yang saya baca di sebuah berita on-line yang merupakan tema sentral dalam perjuangan bangsa.
Ilmu pengetahuan teknologi dan kemiskinan merupakan permasalahan yang menunjukkan perbedaan. Ilmu dan pengetahuan adalah dua hal berbeda namun memiliki persamaan, yaitu pemahaman. Semua ini tertuju untuk mengembangkan ilmu pengetahuan guna membasmi kemiskinan. Teknologi dalam penerapannya sebagai jalur utama yang dapat menyongsong masa depan cerah. Karena dengan teknologi kehidupan manusia semakin lebih mudah yang mempunyai dampak sosial yang mendunia.
Tingkat kemiskinan terus saja meningkat di tiap tahunnya, pemerintah pun tak membiarkan hal ini terus berlanjut. Berbagai upaya telah dilakukan, namun kesadaran yang dimiliki manusia masih minim. Oleh karena itu lewat Ilmu Pengetahuan Teknologi saya akan memaparkan menumbuhkan kesadaran manusia. Karena peran  Teknologi sangat berpengaruh terhadap hidup manusia, maka sangat besar kesempatan yang saya lakukan.
1.2       Rumusan Masalah
  1. Bagaimana permasalahan kemiskinan yang ada di Indonesia?
  2. Bagaimana manfaat teknologi informasi dan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari?
  3. Bagaimana peran IPTEK menumbuhkan kesadaran mengentaskan kemiskinan?
1.3       Tujuan Masalah
  1. Menjelaskan permasalahan kemiskinan di Indonesia.
  2. Menjelaskan manfaat teknologi informasi dan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
  3. Menjelaskan peran IPTEK menumbuhkan kesadaran mengentaskan kemiskinan.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1       Pengertian Kemiskinan
Kemiskinan sebagai suatu penyakit sosial ekonomi tidak hanya dialami oleh negara-negara yang sedang berkembang, tetapi juga negara-negara maju, seperti Inggris dan Amerika Serikat. Negara Inggris mengalami kemiskinan di penghujung tahun 1700-an pada era kebangkitan revolusi industri yang muncul di Eropa. Pada masa itu kaum miskin di Inggris berasal dari tenaga-tenaga kerja pabrik yang sebelumnya sebagai petani yang mendapatkan upah rendah, sehingga kemampuan daya belinya juga rendah. Mereka umumnya tinggal di permukiman kumuh yang rawan terhadap penyakit sosial lainnya, seperti prostitusi, kriminalitas, pengangguran. Berikut sedikit penjelasan mengenai kemiskinan yang sudah menjadi dilema mengglobal yang sangat sulit dicari cara pemecahan terbaiknya.
Dalam kamus ilmiah populer, kata “Miskin” mengandung arti tidak berharta (harta yang ada tidak mencukupi kebutuhan) atau bokek. Adapun kata “fakir” diartikan sebagai orang yang sangat miskin. Secara Etimologi makna yang terkandung yaitu bahwa kemiskinan sarat dengan masalah konsumsi. Hal ini bermula sejak masa neo-klasik di mana kemiskinan hanya dilihat dari interaksi negatif (ketidakseimbangan) antara pekerja dan upah yang diperoleh.
Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka perkembangan arti definitif dari pada kemiskinan adalah sebuah keniscayaan. Berawal dari sekedar ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar dan memperbaiki keadaan hingga pengertian yang lebih luas yang memasukkan komponen-komponen sosial dan moral. Misal, pendapat yang diutarakan oleh Ali Khomsan bahwa kemiskinan timbul oleh karena minimnya penyediaan lapangan kerja di berbagai sektor, baik sektor industri maupun pembangunan. Senada dengan pendapat di atas adalah bahwasanya kemiskinan ditimbulkan oleh ketidakadilan faktor produksi, atau kemiskinan adalah ketidakberdayaan masyarakat terhadap sistem yang diterapkan oleh pemerintah sehingga mereka berada pada posisi yang sangat lemah dan tereksploitasi. Arti definitif ini lebih dikenal dengan kemiskinan struktural.
Deskripsi lain, arti definitif kemiskinan yang mulai bergeser misal pada awal tahun 1990-an definisi kemiskinan tidak hanya berdasarkan tingkat pendapatan, tapi juga mencakup ketidakmampuan di bidang kesehatan, pendidikan dan perumahan. Di penghujung abad 20-an telah muncul arti definitif terbaru, yaitu bahwa kemiskinan juga mencakup kerentanan, ketidakberdayaan dan ketidakmampuan untuk menyampaikan aspirasi.
Kesadaran adalah sadar akan perbuatan. Sadar artinya merasa, tau atau ingat (kepada keadaan yang sebenarnya), keadaan ingat akan dirinya, ingat kembali. Kesadaran merupakan suatu yang dimiliki oleh manusia dan tidak ada pada ciptaan Tuhan yang lain. Kesadaran yang dimiliki oleh manusia merupakan bentuk unik dimana ia dapat menempatkan diri manusia sesuai dengan yang diyakininya. Refleksi merupakan bentuk dari penggungkapan kesadaran, dimana ia dapat memberikan atau bertahan dalam situasi dan kondisi tertentu dalam lingkungan. Setiap teori yang dihasilkan oleh seorang merupakan refleksi tetang realitas dan manusia. Manusia dalam melahirkan cinta untuk semua merupakan jawaban untuk eksistensi manusia yang membutuhkan rasa dan sayang dari yang lain. Begitupula, tentang kesadaran merupakan sangat berkaitan dengan manusia bahkan yang membedakan manusia dengan binatang. Kesadaran merupakan unsur dalam manusia dalam memahami realitas dan bagaimana cara bertindak atau menyikapi terhadap realitas.
Pengetahuan tentang sensasi sebagai bagian komponen dari persep tidak langsung diperoleh manusia jauh kemudian, merupakan penemuan ilmiah, penemuan konseptual.




















2.2     Pengertian Teknologi
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga juga memungkinkan digunakan untuk hal negatif.
2.3     Manfaat Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Kehidupan Sehari-hari
Teknologi Informasi dan Komunikasi yang perkembangannya begitu cepat secara tidak langsung mengharuskan manusia untuk menggunakannya dalam segala aktivitasnya.  Beberapa penerapan dari Teknologi Informasi dan Komunikasi antara lain :
  • Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Perusahaan
    Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi banyak digunakan para usahawan. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja.
  • Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Bisnis. Dalam dunia bisnis Teknologi Informasi dan Komunikasi dimanfaatkan untuk perdagangan secara elektronik atau dikenal sebagai E-Commerce. E-Commerce adalah perdagangan menggunakan jaringan komunikasi internet.
  • Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Perbankan
    Dalam dunia perbankan Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah diterapkannya transaksi perbankan lewat internet atau dikenal dengan Internet Banking.
  • Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan Teknologi. Pembelajaran terus mengalami perkembangan seiring perkembangan zaman. Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari Makalah Teknologi Informasi dan Komunikasi sering dijumpai kombinasi teknologi audio/data, video/data, audio/video, dan internet. Internet merupakan alat komunikasi yang murah dimana memungkinkan terjadinya interaksi antara dua orang atau lebih.
  • Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Kesehatan
    Sistem berbasis kartu cerdas (smart card) dapat digunakan juru medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien yang datang ke rumah sakit karena dalam kartu tersebut para juru medis dapat mengetahui riwayat penyakit pasien.


2.4     Indikator Kemiskinan
Untuk menuju solusi kemiskinan penting bagi kita untuk menelusuri secara detail indikator-indikator kemiskinan tersebut. Adapun indikator-indikator kemiskinan sebagaimana di kutip dari Badan Pusat Statistika, antara lain sebagi berikut:
  • Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (sandang, pangan dan papan).
  • Tidak adanya akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan, pendidikan, sanitasi, air bersih dan transportasi).
  • Tidak adanya jaminan masa depan (karena tiadanya investasi untuk pendidikan dan keluarga).
  • Kerentanan terhadap goncangan yang bersifat individual maupun massa.
  • Rendahnya kualitas sumber daya manusia dan terbatasnya sumber daya alam.
  • Kurangnya apresiasi dalam kegiatan sosial masyarakat.
  • Tidak adanya akses dalam lapangan kerja dan mata pencaharian yang berkesinambungan.
  • Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik maupun mental.
  • Ketidakmampuan dan ketidaktergantungan sosial (anak-anak terlantar, wanita korban kekerasan rumah tangga, janda miskin, kelompok marginal dan terpencil).














2.5       Penyebab Kemiskinan
Di bawah ini beberapa penyebab kemiskinan menurut pendapat Karimah Kuraiyyim. Yang antara lain adalah:
  1. Merosotnya standar perkembangan pendapatan per-kapita secara global.
Yang penting digaris bawahi di sini adalah bahwa standar pendapatan per-kapita bergerak seimbang dengan produktivitas yang ada pada suatu sistem. Jikalau produktivitas berangsur meningkat maka pendapatan per-kapita pun akan naik. Begitu pula sebaliknya, seandainya produktivitas menyusut maka pendapatan per-kapita akan turun beriringan.
Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi kemerosotan standar perkembangan pendapatan per-kapita:
  • Naiknya standar perkembangan suatu daerah.
  • Politik ekonomi yang tidak sehat.
  • Rusaknya syarat-syarat perdagangan
  • Beban hutang
  • Kurangnya bantuan luar negeri, dan
  • Perang
2. Menurunnya etos kerja dan produktivitas masyarakat.
Terlihat jelas faktor ini sangat urgen dalam pengaruhnya terhadap kemiskinan. Oleh karena itu, untuk menaikkan etos kerja dan produktivitas masyarakat harus didukung dengan SDA dan SDM yang bagus, serta jaminan kesehatan dan pendidikan yang bisa dipertanggungjawabkan dengan maksimal.
3. Biaya kehidupan yang tinggi.
Melonjak tingginya biaya kehidupan di suatu daerah adalah sebagai akibat dari tidak adanya keseimbangan pendapatan atau gaji masyarakat. Tentunya kemiskinan adalah konsekuensi logis dari realita di atas. Hal ini bisa disebabkan oleh karena kurangnya tenaga kerja ahli, lemahnya peranan wanita di depan publik dan banyaknya pengangguran.
4. Pembagian subsidi in come pemerintah yang kurang merata.
Hal ini selain menyulitkan akan terpenuhinya kebutuhan pokok dan jaminan keamanan untuk para warga miskin, juga secara tidak langsung mematikan sumber pemasukan warga. Bahkan di sisi lain rakyat miskin masih terbebani oleh pajak negara.


2.6       Perkembangan Tingkat Kemiskinan di Indonesia
Bagaimana perkembangan tingkat kemiskinan di Indonesia? Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meluncurkan laporan tahunan Pembangunan manusia (Human Development Report) 2006 yang bertajuk Beyord scarcity; power, poverty dan the global water. Laporan ini menjadi rujukan perencanaan pembangunan dan menjadi salah satu Indikator kegagalan atau keberhasilan sebuah negara menyejahterakan rakyatnya. Selama satu dekade ini Indonesia berada pada Tier Medium Human Development peringkat ke 110, terburuk di Asia Tenggara setelah Kamboja.
Jumlah kemiskinan dan persentase penduduk miskin selalu berfluktuasi dari tahun ke tahun, meskipun ada kecenderungan menurun pada salah satu periode (2000-2005). Pada periode 1996-1999 penduduk miskin meningkat sebesar 13,96 juta, yaitu dari 34,01 juta(17,47%) menjadi 47,97 juta (23,43%) pada tahun 1999. Kembali cerah ketika periode 1999-2002, penduduk miskin menurun 9,57 juta yaitu dari 47,97 (23,43%) menurun menjadi 38,48 juta (18,20%). Keadaan ini terulang ketika periode berikutnya (2002-2005) yaitu penurunan penduduk miskin hingga 35,10 juta pada tahun 2005 dengan presentasi menurun dari 18,20% menjadi 15,97 %. Sedangkan pada tahun 2006 penduduk miskin bertambah dari 35,10 juta (15,97%) menjadi 39,05 juta (17,75%) berarti penduduk miskin meningkat sebesar 3,95 juta (1,78%).
Adapun laporan terakhir, Badan Pusat Statistika ( BPS ) yang telah melaksanakan Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) pada bulan Maret 2007 angka resmi jumlah masyarakat miskin adalah 39,1 juta orang dengan kisaran konsumsi kalori 2100 kilo kalori (kkal) atau garis kemiskinan ketika pendapatan kurang dari Rp 152.847 per-kapita per bulan.









2.7       Tantangan Kemiskinan di Indonesia
Masalah kemiskinan di Indonesia sarat sekali hubungannya dengan rendahnya tingkat Sumber Daya Manusia (SDM). dibuktikan oleh rendahnya mutu kehidupan masyarakat Indonesia meskipun kaya akan Sumber Daya Alam (SDA). Sebagaimana yang ditunjukkan oleh rendahnya Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM) Indonesia pada tahun 2002 sebesar 0,692. yang masih menempati peringkat lebih rendah dari Malaysia dan Thailand di antara negara-negara ASEAN. Sementara, Indeks Kemiskinan Manusia (IKM) Indonesia pada tahun yang sama sebesar 0,178. masih lebih tinggi dari Filipina dan Thailand. Selain itu, kesenjangan gender di Indonesia masih relatif lebih besar dibanding negara ASEAN lainnya.
Tantangan lainnya adalah kesenjangan antara desa dan kota. Proporsi penduduk miskin di pedesaan relatif lebih tinggi dibanding perkotaan. Data Susenas (National Social Ekonomi Survey) 2004 menunjukkan bahwa sekitar 69,0 % penduduk Indonesia termasuk penduduk miskin yang sebagian besar bekerja di sektor pertanian. Selain itu juga tantangan yang sangat memilukan adalah kemiskinan di alami oleh kaum perempuan yang ditunjukkan oleh rendahnya kualitas hidup dan peranan wanita, terjadinya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta masih rendahnya angka pembangunan gender (Gender-related Development Indeks, GDI) dan angka Indeks pemberdayaan Gender(Gender Empowerment Measurement,GEM).
Tantangan selanjutnya adalah otonomi daerah, di mana hal ini mempunyai peran yang sangat signifikan untuk mengentaskan atau menjerumuskan masyarakat dari kemiskinan. Sebab ketika meningkatnya peran keikutsertaan pemerintah daerah dalam penanggulangan kemiskinan. maka tidak mustahil dalam jangka waktu yang relatif singkat kita akan bisa mengentaskan masyarakat dari kemiskinan pada skala nasional terutama dalam mendekatkan pelayanan dasar bagi masyarakat. Akan tetapi ketika pemerintah daerah kurang peka terhadap keadaan lingkungan sekitar, hal ini sangat berpotensi sekali untuk membawa masyarakat ke jurang kemiskinan, serta bisa menimbulkan bahaya laten dalam skala Nasional.









2.8       Kebijakan dan Program Penuntasan Kemiskinan
Upaya penanggulangan kemiskinan Indonesia telah dilakukan dan menempatkan penanggulangan kemiskinan sebagai prioritas utama kebijakan pembangunan nasional. Kebijakan kemiskinan merupakan prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2004-2009 dan dijabarkan lebih rinci dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) setiap tahun serta digunakan sebagai acuan bagi kementrian, lembaga dan pemerintah daerah dalam pelaksanaan pembangunan tahunan.
Sebagai wujud gerakan bersama dalam mengatasi kemiskinan dan mencapai Tujuan pembangunan Milenium, Strategi Nasional Pembangunan Kemiskinan (SPNK) telah disusun melalui proses partisipatif dengan melibatkan seluruh stakeholders pembangunan di Indonesia. Selain itu, sekitar 60 % pemerintah kabupaten/ kota telah membentuk Komite penanggulangan Kemiskinan Daerah (KPKD) dan menyusun Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) sebagai dasar arus utama penanggulangan kemiskinan di daerah dan mendorong gerakan sosial dalam mengatasi kemiskinan.
Adapun langkah jangka pendek yang diprioritaskan antara lain sebagai berikut:
  1. Mengurangi kesenjangan antar daerah dengan;
  • Penyediaan sarana-sarana irigasi, air bersih dan sanitasi dasar terutama daerah-daerah langka sumber air bersih.
  • Pembangunan jalan, jembatan, dan dermaga daerah-daerah tertinggal.
  • Redistribusi sumber dana kepada daerah-daerah yang memiliki pendapatan rendah dengan instrumen Dana Alokasi Khusus (DAK).
  1. Perluasan kesempatan kerja dan berusaha dilakukan melalui bantuan dana stimulan untuk modal usaha, pelatihan keterampilan kerja dan meningkatkan investasi dan revitalisasi industri.
  2. Khusus untuk pemenuhan sarana hak dasar penduduk miskin diberikan pelayanan antara lain :
  • Pendidikan gratis sebagai penuntasan program belajar 9 tahun termasuk tunjangan bagi murid yang kurang mampu.
  • jaminan pemeliharaan kesehatan gratis bagi penduduk miskin di puskesmas dan rumah sakit kelas tiga.





2.9 Peran Ilmu Pengetahuan Teknologi Menumbuhkan Kesadaran Mengentaskan Kemiskinan
Telah dijelaskan diatas tentang Ilmu Pengetahuan Teknologi, Kesadaran, dan juga Kemiskinan. Berarti kita telah paham masing – masing pengertiannya dan maksudnya. Langkah selanjutnya adalah membahas tentang penyelesaiannya.
Nyaris hampir setiap hari orang menggunakan manfaat Teknologi, ini bisa dijadikan sumber pendapatan negara. Misalnya saja, setiap barang yang masuk ke wilayah indonesia (Teknologi) dikenai pajak. Karena sudah tentu teknologi tersebut dibandrol dengan harga yang tinggi, khususnya bagi masyarakat kurang mampu. Pajak tersebut juga akan tersalurkan untuk masyarakat miskin dalam membantu pemenuhan hidupnya. Pemerintah tentunya mempunyai data kemiskinan bagi masyarakat miskin, dengan itu upaya pemerintah melaksanakan kesejahteraan seluruh rakyat dapat terealisasikan. Pemerintah bisa membangun sekolah gratis dari pendapatan pajak tersebut. Dengan itu masyarakat miskin pun bisa menikmati teknologi terbaru di sekolah gratis yang dibangun pemerintah.
Selain itu pemerintah juga mengupayakan menumbuhkan kesadaran masyarakat miskin dengan upaya pendekatan, agar masyarakat miskin mau mengikuti program pemerintah mengentaskan kemiskinan. Dengan begitu usaha pemerintah membangun sekolah gratis yang di dalamnya terdapat Ilmu Pengetahuan Teknologi tidak menghasilkan kekecewaan.
Dalam kehidupan perekonomian negara Indonesia tidak terlepas dari peran usahawan. Tentu saja mereka menggunakan teknologi dalam pekerjaanya. Dari sini kita bisa menggerakkan kesadaran mereka untuk berbagi bersama dengan masyarakat miskin. Kesadaran merekalah yang nantinya mengubah pandangan masyarakat miskin bahwa mereka juga diperhatikan. Misalnya, lewat berita bisnis kita selipkan artikel tentang berita masyarakat miskin, bisa juga bebagi sedikit upah kerja untuk disumbangkan ke masyarakat miskin melalui bank yang dikelola pemerintah, selain itu bisa diselipkan seminar tentang masyarakat miskin yang mana menjadikan keakraban semakin terjalin antara masyarakat miskin dengan mereka yang hidup berkecukupan.
Dengan memaparkan pendidikan agama lewat internet (seperti ceramah di you tube, artikel tentang kesadaran terhadap sesama) maka setiap pasang mata yang melihat akan menyadari dan mengubah jalan hidupnya sesuai tuntunan agama tentang kepedulian terhadap sesama.
Teknologi tidak hanya berpengaruh terhadap kehidupan perekonomian, juga terhadap kesehatan. Dari sini masyarakat miskin pun bisa mendapatkan manfaat lewat balai pengobatan yang disediakan pemerintah, khususnya bagi masyarakat tidak mampu, sebagai contoh misalnya saja puskesmas. Dengan begitu masyarakat miskin pun tidak gagap teknologi. Mereka juga bisa menikmati manfaat teknologi seperti masyarakat kelas atas.
Benar sekali bahwa kehidupan masyarakat miskin sangatlah sulit untuk dipenuhi, namun pemerintah pun tidak memalingkan pandangannya. Melalui internet kita bisa menumbuhkan kesadaran bersama seperti yang saya jelaskan diatas. Dari hasil tersebut sepenuhnya untuk masyarakat miskin, dengan begitu beban masyarakat miskin pun sedikit berkurang. Lewat pendekatan dengan masyarakat miskin yang mengupayakan untuk kesadaran tentang masa depan yang lebih baik, mereka akan memanfaatkan bantuan dari sesama dan program pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan. Dengan begitu 2 hal ini menunjukkan keadaan yang seimbang. Dimana ada yang memberi dan penerima. Tentu saja hal ini bisa terwujud dengan lancar apabila tiada kendala, namun bila kita mempunyai tujuan baik, semoga Tuhan memberikan hasil yang baik pula. Karena pada dasarnya ini adalah kepentingan bersama.





















BAB III
PENUTUP
3.1     Kesimpulan
Masalah dasar pengentasan kemiskinan bermula dari sikap kesadaran kita terhadap kemiskinan. Kemiskinan adalah suatu hal yang alami dalam kehidupan. Dalam artian bahwa semakin meningkatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maka kebutuhan pun akan semakin banyak. Pengentasan masalah kemiskinan ini bukan hanya kewajiban dari pemerintah, melainkan masyarakat pun harus menyadari bahwa penyakit sosial ini adalah tugas dan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat. Ketika terjalin kerja sama yang romantis baik dari pemerintah, nonpemerintah dan semua lini masyarakat. Dengan digalakkannya hal ini, tidak perlu sampai 2030 kemiskinan akan mencapai hasil yang seminimal mungkin.
3.2     Saran
Dalam menghadapi kemiskinan di zaman global diperlukan usaha-usaha yang lebih kreatif, inovatif, dan eksploratif. Selain itu, globalisasi membuka peluang untuk meningkatkan partisipasi masyarakat Indonesia yang unggul untuk lebih eksploratif. Di dalam menghadapi zaman globalisasi ke depan mau tidak mau dengan meningkatkan kualitas SDM dalam pengetahuan, wawasan, skill, mentalitas, dan moralitas yang standarnya adalah standar global.












DAFTAR PUSTAKA


No comments:

Post a Comment

RENCANA BISNIS "MINYAK KELETIK/KLENTIK SANTAN MAS"

Rencana Bisnis "Minyak Keletik/Klentik Santan Mas" RINGKASAN EKSEKUTIF Minyak klentik adalah  minyak  kelapa yang d...